Jakarta, Gatra.com - Sekitar 50-60 grup band akan menggelar acara musik selama tiga hari tiga malam di Bumi Perkemahan Cibubur, 18-20 Oktober 2019. Konser ini gratis untuk masyarakat umum persembahan musisi untuk persatuan Indonesia.
Panitia Pelaksana Rayden Soedjono mengatakan bahwa gelaran "Musik Untuk Republik" merupakan ajang para musisi untuk kembali menyuarakan persatuan bangsa di tengah perpecahan politis, ideologis, dan SARA.
"Kita dari para musisi, merasa tersentuh dan merasa harus hadir dalam kehidupan berbangsa ini, serta memberikan kontribusi yang lebih. Musik bisa menyatukan seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujarnya pada konferensi pers di Jakarta, Selasa sore (17/9).
Acara ini, lanjut Rayden, bertujuan untuk menjernihkan masyarakat untuk meninggalkan beberapa atribut politiknya. Menurutnya, manuver politik yang terjadi belakangan membuat masyarakat Indonesia, sedikit-banyak terpecah belah.
Rangkaian perhelatan politik dan beragam kepentingan politik membuat Indonesia seolah retak ke dalam sekat-sekat. "Jika kita tidak segera bergandengan tangan maka retakan itu bisa bermuara pada rakyat yang terbelah," tambahnya.
Hal itu, lanjutnya, dapat menyuburkan intoleransi, kebencian, fitnah, adu domba, dan politik identitas semakin muncul ke permukaan. "Sesuatu yang harus kita bela banget, dan kita tidak mencari keuntungan dari sini. Jadi ini adalah sebuah gerakan yang nonprofit," tambahnya.
Acara "Musik Untuk Republik" didukung oleh musisi dari lintas generasi dan aliran musik. Nama-nama lawas seperti Godbless, Edane, Edo Kondologi, Elpamas, KLa Project, Slank, /Rif hingga yang paling segar dan masa kini macam Deredia, Glenn Fredly, Siti Badriah, dan Ben Utomo.