Paris, Gatra.com - Striker Paris Saint Germain, Neymar mendapat pelarangan bertanding selama tiga pertandingan karena melakukan penghinaan pada ofisial pertandingan.
Hukuman yang diputuskan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah berkurang.
Neymar mendapat hukuman UEFA saat PSG disingkirkan oleh Machester United pada babak 16 besar Liga Champions Maret lalu. Pemain berusia 27 tahun itu mengatakan, hadiah pinalti yang didapatkan MU pada menit ke 94 adalah sebuah aib.
Dilansir dari BBC, adanya pengurangan hukuman itu, Neymar hanya akan absen saat timnya berhadapan dengab Real Madrid dan Galatasaray. Ia bisa kembali memperkuat PSG saat berjumpa dengan Club Bruges pasa 22 Oktober mendatang.
PSG membawa masalah ini ke CAS setelah sebelumnya pihak UEFA menolak banding mereka terhadap hukuman itu. CAS menyebut akan mempublikasikan alasan di balik keputusan dalam beberapa minggu lagi.
Neymar sendiri sebenarnya tidak bermain saat PSG menjamu MU di Paris dan mengalami cedera patah metatarsal saat itu.
Wasit Damir Skomina melihat tayangan ulang dari tembakan Diogo Dalot yang mengenai tangan bek PSG Presnel Kimpembe. Terutama sebelum memberikan tim tamu tendangan penalti pada saat injury time, setelah melakukan tendangan sudut.
Penalti Marcus Rashford memastikan, kemenangan 3-1 di Paris untuk United, dan membuat lolos ke perempat final Liga Champions karena unggul gol tandang setelah pertandingan berakhir agregat 3-3.
Kejadian itu kemudian memicu Neymar untuk berkomentar melalui media sosialnya. "Ini memalukan. Empat orang yang tidak tahu apa-apa tentang sepak bola menonton tayangan ulang gerakan lambat di depan televisi. Apa yang bisa dia lakukan dengan tangannya sementara punggungnya diputar?" ujar Neymar.