Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu akhirnya angkat bicara terkait jatuh sakitnya koleganya Eks Kepala Staf Kostrad TNI Mayjen (Purn) Kivlan Zen. Ryamizard mengatakan sedari dulu sudah meminta agar Kivlan dibebaskan. Namun karena tersangkut kasus politis, ia tak ingin campur tangan lebih lanjut terhadap kasusnya.
"Saya sudah minta dibebaskan dulu. Tapi, ini katanya politik. Saya itu nggak mau kalau ada main-main politik. Kalau sebagai purnawirawan, ya saya maunya tidak ditangkap," kata Ryamizard di Kompleks Parlemen Senatan, Jakarta, Selasa (17/9).
Permintaan tersebut pun memiliki landasannya tersendiri. Bagi Ryamizard, meski terdapat kekurangan yang dimiliki Kivlan, tetapi menurutnya Kivlan punya banyak kelebihan. Salah satunya adalah pengabdiannya kepada negara sebagai TNI yang sudah berpuluh-puluh tahun. "Ya, Saya tahu ada kekurangan, ada kelebihan. Kelebihannya banyak. Dia (Kivlan) berpuluh tahun sampai pensiun mengabdi kepada negara ini," ungkapnya.
Saat ditanyai wartawan apakah ada rencana menjenguk Kivlan di rumah sakit, Ryamizard mengaku belum mengetahuinya. "Nggak tahu saya," pungkasnya. Sebagai informasi tersangka kepemilikan senjata api ilegal Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen saat ini tengah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena menderita penyakit komplikasi akibat infeksi paru-paru.
Sebelumnya, dalam sidang perdana terkait kepemilikan senjata api ilegal, Kivlan datang dengan menggunakan kursi roda. Ia terlihat didorong oleh petugas PN Jakarta Pusat saat menuju ke ruang sidang Kusuma Admadja I. Kuasa hukum Kivlan Zen, Tonin Tachta menyebut bahwa kliennya menggunakan kursi roda karena memang dalam kondisi yang kurang sehat. "Beliau kurang sehat, hadir pakai kursi roda. Karena enggak kuat lagi jalan, jatuh, sakit komplikasi," kata Tonin di PN Jaksel, Selasa (10/9).