Home Ekonomi Ekonomi Melambat, Perusahaan Indonesia Masih Pilih Momen

Ekonomi Melambat, Perusahaan Indonesia Masih Pilih Momen

Jakarta, Gatra.com - Perekonomian global yang kian melambat, tampaknya berpengaruh pula pada keputusan perusahaan-perusahaan besar Indonesia untuk menunda keinginanya memasuki pasar saham dan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

"Kalau perusahaan besar, emisinya besar jadi harus menunggu waktu yang bagus. Tapi masing-masing punya persepsi beda-beda. Kalau mau sukses kan harus laku, waktu itu penting," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi di kantor BEI, Jakarta, Selasa (17/9).

Selain karena gejolak ekonomi global, lanjut Inarno, kondisi perekonomian Indonesia yang dirasa masih rendah juga menjadi persoalan lainnya perusahaan-perusahaan kelas kakap, untuk mau listing di bursa. 

“Itulah yang kemudian membuat minat apetite investor untuk menyerap IPO dengan nilai besar menurun,” katanya.

Meski dirasa sepi, menurut Inarno, pasar IPO domestik saat ini masih lebih diminati oleh perusahaan-perusahaan kelas small medium enterprise (SME) dengan proses yang kecil dan harga saham rendah.

"Yang dominan itu justru perusahaan-perusahaan yang SME yang mau IPO. Kalau untuk perusahaan besar, dari awal tahun masih belum banyak," katanya.

Hingga pekan ke-2 September 2019, Inarno mengungkapkan, perusahaan yang telah melantai di bursa masih mencapai angka 35. Padahal, target BEI hingga akhir tahun ini mencatatakan sedikitnya ada 75 perusahaan.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan terus memberikan sosialisasi-sosialisasi kepada calon perusahaan yang akan atau berpotensi untuk IPO. 

Tidak hanya perusahaan-perusahaan yang sudah mapan, perusahaan yang saat ini tengah merugi, namun memiliki prospek baik di masa depan pun dapat melakukan IPO.

"Sekarang perusahaan yang masih rugi pun bisa asal prospek bisnisnya bagus. Kami juga mengakomodir small medium enterprise (SME) untuk IPO," ujarnya.

71