Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana mengadakan program digitalisasi sekolah mulai dari daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia.
“Kepulauan Natuna menjadi wilayah yang dipilih Kemendikbud sebagai sampling awal dari program digitalisasi sekolah tersebut,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (17/9).
Rencananya akan diluncurkan program Digitalisasi Sekolah ini akan resmi dilakukan pada Rabu 18 September Besok.
Mendikbud mengatakan ada sebanyak 1.142 perangkat Tablet akan dibagikan kepada siswa di kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Target untuk akhir 2019 sebanyak 36.281 tablet, bisa diserahkan ke pihak sekolah.
"Natuna ini akan menjadi sampling, jadi akan kita lakukan bertahap dan diutamakan daerah 3T dahulu. Sampai akhir tahun 2019, ini rencana akan dibagikan 36.281 Tablet. Tabletnya nanti diberikan ke sekolah bukan ke siswa, agar menjadi fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar," ungkap Muhadjir.
Muhadjir juga mengatakan materi pembelajaran melalui aplikasi online ‘Rumah Belajar’ keluaran Kemendikbud dinilai sudah menunjang materi-materi pembelajaran yang nantinya akan di berikan kepada siswa. Ke depannya, masih akan ada penambahan sumber materi dengan tujuan untuk memperkaya sumber belajar siswa agar melimpah.
Muhadjir menyebut untuk alokasi dana Digitalisasi Sekolah, pengadaan tablet akan dimasukan dalam anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) afirmasi dan BOS kinerja. Untuk sekolah yang akan menerima bantuan tablet tahun ini diprioritaskan di daerah 3T dan memiliki grafik kinerja yang baik.
"Jadi nanti dananya tidak mengganggu yang sudah teralokasikan baik di Dana Alokasi Khusus atau anggaran pusat. Ini akan kita ambilkan dari dana BOS afirmasi dan BOS kinerja," kata Muhadjir.