Washington, D.C, Gatra.com – Serangan drone terhadap kilang minyak milik Aramco di Arab Saudi telah membuat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memerintahkan bank sentral, Federal Reserve atau The Fed untuk kembali menekan suku bunga.
"The Fed harus memberlakukan penurunan suku bunga besar, sebagai stimulus," kata Trump dalam akun Twitternya, seperti dilansir Fox News, Senin (16/9).
Meski mendapat perintah dari Presiden, nampaknya The Fed akan tetap mempertahankan suku bunganya di angka sebelumnya, yaitu seperempat poin. Pun dengan langkah lainnya untuk mengatasi kekacauan, juga tidak akan diambil oleh The Fed.
The Fed menanggapi peristiwa krisis masa lalu termasuk serangan teroris September 2001 dan jatuhnya pasar Black Friday pada 1980-an. Namun, hanya memutuskan untuk bertindak mengatasi masalah di pasar keuangan yang berisiko menciptakan masalah yang lebih luas di masa depan.
Data The Fed, pada bulan-bulan setelah serangan 2001 silam, mereka telah menurunkan suku bunga 1,75 poin persentase, dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bank memiliki likuiditas dan dapat melanjutkan kliring cek.
Mengenai dampak serangan Drone kilang minyak di Saudi, hingga saat ini belum terlihat jelas. Namun banyak ahli mengatakan, seberapa besar dampak dari masalah itu akan tergantung pada seberapa cepat fasilitas Saudi melanjutkan produksi penuh, dan apakah serangan itu mengarah ke konflik yang lebih luas di wilayah tersebut.
Pasca serangan kilang minyak Saudi, indeks saham AS turun moderat untuk hari itu, dengan S&P 500 turun sekitar sepertiga dari persentase poin. Imbal hasil obligasi Treasury AS pun turun sedikit, sementara dolar naik terhadap sejumlah mata uang.