Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta, Halik Sandera, menilai pembangunan tol Yogyakarta-Solo tidak berikan manfaat untuk masyarakat. Sebaliknya, justru timbulkan kerentanan bencana semakin tinggi.
"Pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo semakin meningkatkan rentan bencana. Karena memang jalurnya dekat dengan kawasan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung berapi aktif di dunia," katanya dalam konferensi pers di kantor WALHI, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
Karena Gunung Merapi menjadi salah satu gunung berapi aktif, lanjutnya, maka juga akan berikan beban kepada masyarakat. Sebab, kerentanan bencana bukan lagi pada kemungkinan meletusnya gunung tersebut tetapi pada orang yang melintasi jalan tol.
"Bencana ini tidak ada yang dapat prediksi dan dengan adanya pembangunan jalan tol yang mendekati kawasan Gunung Merapi semakin menimbulkan risiko bencana karena masyarakat akan selalu merasa gelisah bila melewati jalan tol tersebut," katanya.
Selain itu, kawasan Gunung Merapi juga merupakan sumber mata air. Apabila dibangun jalan tol tersebut, justru akan menganggu produksi sumber air dan menimbulkan bencana kekeringan untuk masyarakat di sekitar wilayah tersebut.