Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati (SMI), mengingatkan, bahwa ekonomi dunia saat ini belum kunjung membaik. Malahan, ancaman resesi ekonomi yang bahkan sudah melanda berbagai negara seperti Argentina, Turki, dan pelemahan ekonomi Tiongkok mengakibatkan kinerja ekspor Indonesia mengalami tekanan.
Karena itu, Sri Mulyani di hadapan para pejabat eselon III Kemenkeu, menginstruksikan pejabat Kemenkeu yang baru dilantik dapat berkomitmen untuk bekerja keras, terutama dalam mengelola instrumen APBN, agar tetap efektif, sehingga mampu menstimulus ekonomi domestik.
Baca juga: Menghadapi Dinamika Perekonomian Global, Situasi Ekonomi di Negara-Negara Besar Harus Diwaspadai
Sri Mulyani menyampaikan, dampak dari melemahnya perekonomian dunia berimplikasi kepada penerimaan pajak. Sebab, berbagai sektor industri terutama yang berbasis komoditas sangat terkena dampaknya.
"Target penerimaan pajak 2019 itu berat tapi bukan berarti tidak bisa dicapai. Saya harap eselon III adalah mereka yang tempati posisi penting sebagai kepala kantor," kata Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam pelantikan pejabat Eselon III Kemenkeu, di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Selasa (17/9).
Sri Mulyani menambahkan, tantangan pada 2018 dan 2019 tidak mudah. Dengan periode APBN 2019 yang tinggal menyisakan waktu 3 bulan, merupakan titik krusial bagi aparatur Kementeriannya untuk menggenjot penerimaan negara agar mendekati capaian target yang telah ditetapkan.
"Jadi kewaspadaan dari seluruh Kementerian harus ditingkatkan, baik dari sisi penerimaan pajak, perpajakan, dan bea cukai maupun Anda yang bertanggung kawab dari belanja negara," katanya.
Baca juga: Pelemahan Ekonomi Global, Dampak Kebijakan di 2018
Menurut Sri Mulyani, kewaspadaan penting untuk menjaga APBN sebagai instrumen fiskal, sekaligus menjaga ekonomi Indonesia lebih baik.
"Berikan yang terbaik dari diri Anda untuk meningkatkan kinerja organisasi kita. Selamat bertugas menjalankan komitmen menjalankan tugas dan komitmen Anda," katanya.