Palembang, Gatra.com – Elsa Pitaloka, bayi usia 4 bulan asal kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) meninggal dunia setelah mengalami sesak napas dan batuk di sebuah klinik kesehatan, Minggu (15/9).
Usai menjalani perawatan 7 jam dalam upaya merunjuk ke RSUP Muhammad Husein Palembang, Elsa tidak mampu diselamatkan. Banyak pihak beranggapan kondisi Elsa meninggal akibat diperparah kabut asap yang telah terjadi di kabupaten tersebut.
Diceritakan sang ayah, Ngadirun, anaknya memang tengah sakit saluran pernapasan. Sejak jumat lalu, sang anak sering batuk, sesak dan sering menangis. Oleh sang ibu, Ita Septiana, sang anak dirawat di rumah.
“Setelah makin rewel, keesokkan harinya disarankan keluarga untuk dibawa ke dokter, dan dibawa ke rumah sakit Ar-Rasyid. Kondisi Elsa makin sesak nafas. Karena itu, dibantu alat bantu pernapasan,” ucap Ngadirun.
Namun, selama dalam perawatan, kondisinya memburuk. Elsa mengalami pilek, batuk disertai sesak nafas dan demam. Lalu oleh pihak rumah sakit, Elsa disarankan untuk dirujuk ke RSUP Muhammad Husein Palembang mengingat rumah sakit tersebut tidak memiliki alat yang dibutuhkan Elsa. “Elsa akan dirujuk di rumah sakit lainnya, setelah sekitar 6 jam di rawat di klinik itu,”kata Ngadirun.
Warga Desa Talang Buluh Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, Sumsel ini pun menunggu pihak klinik berkordinasi dengan pihak rumah sakit. Namun, kondisi Elsa memburuk dan menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (15/9). Pada Senin (16/9), jasad Elsa dimakamkan.
Pihak keluarga menceritakan, Elsa mengalami sesak nafas yang berkepanjangan dengan kondisi tubuh yang juga demam dan perut kembung. Pantuannya, kondisi rumah keluarga Elsa memang terbuka dan sangat bersentuhan dengan udara di luar ruangan. Beberapa sekat jendela, tidak tertutup rapat dengan bagian atap rumah masih belum tertutup plapon. Informasi dari masyarakat, kabut asap memang menebal beberapa hari kemarin.
Menanggapi peristiwa ini, Kadis Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini mengatakan asap memang akan memperparah kesehatan seseorang dengan kondisi yang rentan dan lemah, misalnya mengalami asma, ispa atau kondisi lainnya. Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten, bayi tersebut mengalami pneumonia atau dikenal dengan peradangan di kantong paru-paru. “Asap bisa memperparah kondisi kesehatan, jika kondisinya rentan,” ucapnya.
Gubernur Sumsel, Herman Deru malah mengatakan untuk kasus seperti halnya bayi yang meninggal itu, pernyataan kesehatan yang resmi ialah dari dokter yang menangani. Penyebabnya apakah asap atau bukan, butuh tindakn medis lainnya seperti otopsi,”Saya baca itu, dokternya mengatakan mungkin si bayi sudah ada penyakit paru atau apa lainnya. Jadi saya minta, jangan langsung diidentifikasikan ispa akibat asap,”ucapnya.