Jakarta, Gatra.com - Mengenai persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sudah sangat parah terjadi di Pekanbaru, Riau, pemerintah berencana melakukan rapat terbatas di sana.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi IX, Dede Yusuf yang ditemui oleh usai diskusi forum merdeka barat 9 terkait regulasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), di Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Jakarta Pusat, Senin (16/9).
"Besok atau lusa, Presiden Jokowi serta jajarannya akan berangkat ke Riau untuk melakukan dan rapat kabinet, supaya jajaran pemerintah merasakan apa yang dirasakan oleh teman kita di sana. Jadi, rapat kabinet di sana, saya harap jangan hanya satu hari, kalau bisa tiga hari. Supaya lebih mengetahui kondisinya secara langsung dan bisa bertindak seperti apa," ujarnya.
Dalam konteks karhutla, Dede berujar, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengirimkan bantuan seperti masker, obat ISPA dan tabung oksigen ke sejumlah puskesmas di sana. Yang jelas, sambungnya, karhutla ini memang dibakar bukan karena kebakaran.
Jadi ada pelakunya yang harus dilakukan penindakan, Jika memang masyarakat karena dibayar dan diperintahkan ya yang memerintahkan itu ditangkap.
"Masalah ini adalah sesuatu yang sifatnya pemerintah harus berikan penanganan khusus sesegera mungkin. Kalau perlu, titik api yang sudah ditemukan harus dilokalisir. Intinya, ada tiga hal penting. Pertama, kesehatan masyarakat.Lalu menanggulangi asap menjadi lebih kecil lagi dan ketiga adalah melakukan sanksi terhadap pelaku," ujar Dede.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menurunkan surat keputusan (SK) untuk meliburkan anak korban karhutla. Mereka tidak lebih banyak menghirup udara yang tidak baik dan sangat mengganggu pernapasan.