Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden terpilih, Ma'ruf Amin mengatakan, ekonomi syariah di Indonesia bakal berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Terlebih, jika ekonomi syariah ditopang oleh infrastruktur digital, maka pasar bisa terdongkrak.

"Keuangan syariah di Indonesia akan terus maju jika ekonomi digital terus dikembangkan," ujar Ma'ruf Amin dalam acara Islamic Digital Day 2019 di Jakarta, Senin (16/9).

Ma’ruf menjelaskan, proyeksi aset ekonomi syariah dalam skala global akan berkembang pesat di tahun 2023. Bahkan angka potensi pasar bisa mencapai US$ 3,9 triliun.

"Karakter ekonomi syariah yang fleksibel menjadi alat untuk merespons perkembangan ekonomi," katanya.

Indonesia, lanjut Ma'ruf, diuntungkan dengan jumlah populasi yang cukup besar, dan mayoritas penduduk beragama muslim. Artinya, dengan berpenduduk mayoritas Islam, potensi pasar ekonomi syariah juga sangat besar.

"Kontribusi keuangan syariah pada total industri keuangan baru mencapai 8,69%. Pangsa pasar bank dan industri keuangan nonbank syariah baru mencapai 4,3%, sedangkan pasar modal syariah baru mencapai 15,75%," jelasnya.

Ia menambahkan, sebagai upaya mendukung ekonomi syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) siap berkontribusi. DSN MUI, akan merumuskan fatwa tentang produk keuangan digital.

"DSN sudah mengeluarkan sejumlah fatwa terkait fintech syariah. Ini tantangan bagi DSN. Praktik perekonomian yang saat ini berkembang berbeda dengan praktek ekonomi di era sebelumnya," katanya.