Aceh Timur, Gatra.com - Revolusi industri 4.0, menuntut koperasi dan para pelaku usaha untuk menguasai dan memanfaatkan teknologi, baik dalam tahap produksi maupun pada sistem promosi dan pemasaran.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati disela-sela menghadiri peringatan Hari Koperasi ke-72 tingkat Aceh, di Halaman Kantor Bupati Aceh Timur, Senin (16/9).
Dikatakannya, dunia berubah sangat cepat. Revolusi industri 4.0, menuntut koperasi dan masyarakat yang selama ini bergelut di industri kreatif dan para pelaku usaha untuk menguasai dan memanfaatkan teknologi, baik dalam proses produksi, promosi maupun sistem pemasaran. "Jika tidak menguasai dan memanfaatkan teknologi, maka kita akan tergerus zaman," ujar Dyah Erti.
Selama ini, kata dia, dirinya sangat giat mempromosikan produk kerajinan asli Aceh ke berbagai kegaiatan, baik di tingkat lokal maupun nasional. "Apalagi, saat melakukan kunjungan ke Dekranasda kabupaten/kota, untuk mengkampanyekan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemasaran produk," jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengajak insan koperasi untuk mempersiapkan diri menghadapi era revolusi industri 4.0, dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai alat penunjang untuk meningkatkan kinerja.
"Saya mengajak seluruh insan koperasi untuk mempersiapkan diri menghadapi era revolusi industri 4.0. Mari kita manfaatkan ketersediaan teknologi digital yang ada dalam menjalankan koperasi. Manfaatkanlah teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kinerja usaha," ujar Nova dalam kata sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh," Wildan di Banda Aceh.
Plt Gubernur juga mengimbau agar koperasi memanfaatkan platform online, dan menjadikan media sosial sebagai media pelayanan anggota dan bisnis, atau memakai platform e-commerce untuk berjualan, bahkan membuat toko online atau online store sendiri.
"Saya yakin, dengan keinginan dan semanagat untuk berubah, koperasi mampu memanfaatkan platform online dan membuat online store sendiri. Untuk itu, diperlukan kreativitas dan inovasi dalam diri setiap pengurus koperasi," ujar Plt Gubernur.
Dalam kegiatan tersebut Pemerintah Aceh juga mengapresiasi beberapa Koperasi Aceh yang sudah menunjukkan prestasi dan diperhitungkan di tingkat nasional bahkan internasional.
Lebih lanjut, Nova juga mengingatkan kepada dinas dan pihak terkait untuk melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap koperasi yang tidak aktif. Berdasarkan data, dari total 6 ribuan unit koperasi yang tersebar di Aceh, hanya 69 persen saja yang aktif.
Ini menandakan masih ada koperasi yang perlu mendapatkan pembinaan dan didampingi secara intens agar usahanya berkembang dan maju. "Selain itu, perlu dilihat kembali apa penyebab mandeknya, sehingga bisa segera dicarikan solusi agar dapat aktif lagi," jelasnya.