Bungo, Gatra.com – Hampir seminggu pasca PDIP membuka pendaftaran bakal calon Bupati Bungo hingga kini baru tim Ridwan Ibrahim yang baru mendaftar. Sepinya pendaftaran ini diprediksi karena masih panjangnya masa pendaftaran dan adanya aturan terbaru terkait Pilkada 2020.
“Aturan terbaru menyongsong Pilkada serentak 2024 menjadikan masa jabatan bupati terpilih di Pilkada 2020 menciut bisa kurang dari 4 tahun, ini cukup berpengaruh terhadap keputusan untuk maju, karna mengingat cost yang akan dikeluarkan lumayan tinggi,” kata Mulya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Muarabungo.
Selain itu, masa jabatan yang begitu pendek, bupati baru nanti juga dibebankan dengan defisit anggaran hingga Rp232 miliar, sehingga ini cukup menjadi momok yang menakutkan.
“Sudahlah masa jabatan pendek, ditambah dengan defisit, saya rasa ini cukup menjadi pertimbangan untuk maju di Pilkada Bungo mendatang,” ujar Mulya.
Secara terpisah, Hutabarat pengamat politik Kabupaten Bungo mengatakan, kondisi defisit ini memang cukup menjadi momok menakutkan, katanya, bisa saja bupati terpilih nanti akan sulit bergerak karena terjebak defisit anggaran.
“Ini baru bangun infrastruktur MTQ, sudah defisit Rp232 miliar, belum lagi nanti kegiatannya, ditambah lagi tahun depan dana pilkada. Saya rasa defisit akan terus bertambah,” ujar Hutabarat.
Dengan begitu ia mengatakan dengan kondisi defisit yang diprediksi akan terus terjadi dalam kurun berapa waktu tahun ke depan, bupati terpilih nanti akan sulit untuk bekerja dan membangun secara maksimal.
Reporter: Frengki Sawitra