Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengatakan pemerintah saat ini tengah bergerak cepat untuk menuntaskan persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebab, permasalahan karhutla sudah mencapai tingkat darurat dan perlu dukungan yang memadai untuk menanggulangi permasalahan ini.
"Iya, bergerak cepat. Ini kan masalah darurat, masalah darurat kebakaran. Ini kalau tidak ditangani dengan cepat, tidak ditangani sistematis dan dengan suatu dukungan-dukungan yang memadai, maka tentu kita akan kedodoran," kata Wiranto di Jakarta sebelum bertolak ke Pekanbaru, Riau, Senin (16/9).
Oleh karena itu TNI pun turut dilibatkan. Pesawat dari TNI AU telah dikerahkan untuk membuat hujan buatan. Saat ini pemerintah telah mengerahkan sekitar 52 helikopter dari pemerintah serta partisipasi para pemilik perkebunan besar.
Selain 52 helikopter, sudah ditambah lagi dua Casa dari TNI AU dan satu CN-235. Sekarang ditambah Hercules lagi.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengatakan asap pekat masih menyelimuti Kota Pekanbaru. Bahkan jarak pandang sudah sangat menurun, hanya 300 meter.
Untuk titik panas di Provinsi Riau pada Jumat (13/9) terpantau 239 titik yang tersebar di 9 wilayah. Lokasi tersebut yakni Bengkalis 7 titik, Kampar 11 titik, Dumai 1 titik, Kuantan Singingi (Kuansing) 11 titik, Pelalawan 30 titik, Rokan Hilir (Rohil) 18 titik, Siak 3 titik, Inhil 127 titik, dan Inhu 31 titik.
"Dari jumlah itu, 177 titik level confidence-nya sudah di atas 70 persen. Ini berarti di wilayah itu dipastikan terjadi karhutla. Titik itu ada di Bengkalis 6 titik, Kampar 8 titik, Kuansing 9 titik, Pelalawan 21 titik, Rohil 13 titik, Siak 2 titik, Inhil 98 titik, dan Inhu 20 titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Binbin, kepada Gatra.com, Jumat (13/9).