Pontianak, Gatra.com - Saat ini sudah ada sekitar 6.025 warga yang tersebar 14 kabupaten kota di Kalbar, terpapar penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap Karhutla.
“Data yang diperoleh sejak 8 September sampai 14 September 2019, jika di kumpulkan jumlah penderita ISPA se-Kalbar mencapai 6.025 kasus,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harrison, di Kota Pontianak, Senin Siang (16/9).
Untuk penderita yang terkena ISPA ini dikatakan, merata di segala usia, mulai dari usia anak-anak sampai usia dewasa hingga Lansia. Untuk penanganan ISPA khusus Balita di Puskesmas dilakukan penanganannya dengan Managemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
“Kalau yang dewasa sudah ada SOP sendiri, dan dianjurkan untuk perbanyak minum air putih," tambahnya.
Harrison menyatakan, pihaknya sudah melakukan pembagian masker di kabupaten kota sekitar 80 ribu masker kepada masyarakat yang terkena dampak Karhutla.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, dan jika di rumah ada ventilasi harus diberikan kain yang lembab. Sehingga debu tidak masuk, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat.
Harrison menyebut, ISPA bisa dikatakan penyakitnya tidak terlalu berat, hanya iritasi karena debu atau polusi udara asal cepat ditangani dan jangan dibiarkan.
“Yang ditakutkan nanti anak-anak sesak nafas, jika ISPA makin parah bisa menuju ke penyakit Pneumonia,” terangnya.
Harrison menuturkan masalah pencemaran udara yang ditimbulkan akibat kabut asap ini tidak hanya menyebabkan penyakit ISPA, namun bisa saja menjangkiti asma, penyakit paru obstruktif kronis, jantung, hingga iritasi.
“Masyarakat harus bisa megenali gejala penyakit ISPA, gejalanya mulai dari demam, sakit kepala, batuk, badan terasa pegal atau nyeri pada sendi, sesak nafas, hidung berair atau sumbat, sakit pada tenggorokan,” katanya.
Pantauan kualitas udara BMKG, PM10 di Kota Pontianak mencapai 321.72 µgram/m3, atau kategori sangat tidak sehat pada pukul 14.00 WIB, hari ini.