Semarang, Gatra.com - Kota Semarang menjadi salah satu tuan rumah dalam gelaran Media Trip sebagai Kota Layak Anak (KLA) 2019, oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

Deputi Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA, Lenny N Rosalin mengatakan, Kota Semarang dipilih karena memiliki kemajuan yang signifikan dan inovasi-inovasi demi mewujudkan KLA.

"Melalui Media Trip KLA 2019, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat teredukasi terkait tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak melalui informasi yang disebarluaskan oleh teman-teman media," katanya, di Semarang, Senin (16/9).

Di 2019 Kemen PPPA juga menunjuk Kota Balikpapan dan Kabupaten Sleman sebagai tuan rumah Media Trip KLA 2019. Tema yang diangkat adalah pengasuhan keluarga berbasis hak anak.

"Karena keluarga adalah yang pertama dan utama dalam menjamin tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak, peran orang tua harus didukung oleh lingkungan sekitarnya," katanya.

Dijelasknnya jika peran keluarga menjadi penting karena anak menghabiskan waktu 8 jam di rumah, 8 jam waktu mereka di sekolah, dan 8 jam lainnya mereka habiskan dengan aktivitas di luar rumah, seperti di taman, ruang bermain, sanggar dan lain-lain.

"Keluarga sebagai penyeimbang harus memiliki peran yang besar terhadap atas tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak mereka," katanya.

Sementara itu, Asisten II Wali Kota Semarang, Widoyono mengatakan bahwa Kota Semarang pernah menyandang Kota Layak Anak kategori, 3 kali Madya, dan pada 2019 berhasil meraih kategori Nindya.

"Kota Semarang juga diharapkan dapat melebarkan sayapnya untuk memperluas jejaring demi tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak bagi 500.949 anak di Semarang, atau 5.2% dari seluruh jumlah anak Indonesia. Ini semua dilakukan demi mewujudkan Kota Semarang menjadi KLA," katanya.

Selain itu, kesungguhan Semarang sebagai kota ramah untuk anak, terlihat dari apresiasi salah satu taman yang ada di Kota Semarang, yakni Taman Bumirejo Pudakpayung.

"Taman ini berhasil mendapatkan penghargaan atau sertifikat ruang bermain ramah anak (RBRA) yang diserahkan kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukinan (Disperkim) Kota Semarang, pada Juli lalu," katanya.