Hong Kong, Gatra.com – Pasca demonstrasi besar-besaran, aktivitas bisnis serta stasiun kereta api bawah tanah di Hong Kong kembali beroperasi mulai Senin pagi (16/9).
Sebelumnya kota ini dirundung kekacauan selama berbulan-bulan antara aparat keamanan serta masayarakat sipil. Polisi menembakkan meriam air, gas air mata serta peluru karet ke arah pengunjuk rasa yang mencoba untuk memblokir jalan serta melemparkan bom molotov ke arah aparat.
Dilansir Reuters, Kepolisian Hong Kong menyatakan kecaman kerasnya terhadap para demonstran yang melakukan kekerasan di beberapa distrik bisnis utama, perbelanjaan dan pariwisata.
Sekitar 20 pengunjuk rasa radikal telah menyerang dua petugas polisi pada Minggu malam (15/9). Mereka melemparkan bom molotov, batu, serta mengancam keselamatan para petugas. Setidaknya 18 orang terluka dalam insiden itu, sementara tiga orang diantaranya mengalami luka serius.
Pemicu awal aksi massa yakni RUU ekstradisi yang kontroversial. Dengan RUU itu, memungkinkan orang untuk dikirim ke Cina daratan untuk diadili ketika mereka melakukan kesalahan atau tindak pidana.
Sejak saat itu protes meluas ke tuntutan lainnya. Antara lain mendesak dilakukannya penyelidikan independen terhadap badan kepolisian Hong Kong yang diduga telah melakukan kekerasan dan intimidasi kepada demonstran.
Hampir 1.400 orang telah diamankan polisi sejak awal mula demonstrasi dimulai, Juni lalu. Namun, pihak berwajib belum memberikan informasi terbaru tentang jumlah yang ditangkap pada akhir pekan ini.
Demonstrasi sangat menggangu ekonomi kota ini. Hong Kong mengalami resesi pertamanya dalam jangka waktu satu dekade terakhir. Jumlah wisawatan yang ke daerah itu turun sekitar 40% pada Agustus lalu, antara lain disebabkan akibat kerusuhan dan kerusakan yang terjadi di Bandara Internasional kota tersebut.
Pada minggu malam kemarin, kericuhan kembali terjadi antara demonstran anti-pemerintah dengan pro-Beijing di distrik Fortress Hill dan North Point. Mereka tampak saling memegang palu serta pisau.
Seorang saksi mata melihat seorang pria dengan kaos putih tergelak di tanah dengan cedera di kepala di sebuah jalan dekat North Point. Selain itu, media Hong Kong juga melaporkan adanya kelompok pendukung Beijing telah menyerang wartawan.
Akhirnya polisi turun tangan dengan menutup beberapa jalan sebagai upaya untuk memulihkan keadaan.
Anggota parlemen Demokrat, Ted Hui ditangkap karena diduga menghalangi polisi saat ia mencoba menengahi kericuhan yang terjadi di jalanan North Point.