Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia memberi isyarat pada Presiden Joko Widodo untuk mengangkat anggota HIPMI menjadi menteri dalam kabinetnya mendatang.
"HIPMI tidak meminta menteri, tapi HIPMI meminta kalau bisa menteri-menterinya pro pada para pengusaha. Kalau kemudian tidak ada calon-calon menteri seperti itu, bisa juga HIPMI memberikan rekomendasi, karena mereka pasti bisa," katanya dalam sambutan Musyawarah Nasional HIPMI ke-16 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9).
Semula Bahlil meminta agar menteri yang ditunjuk Presiden nantinya bisa berhubungan baik dengan HIPMI. Ini dimaksudkannya agar anggota-anggota HIPMI bisa menjadi konglomerat-konglomerat baru di Indonesia.
Menurutnya, untuk membuat seorang menjadi konglomerat hanya dapat dilakukan dengan adanya campur tangan pemerintah.
Bahlil malah sempat mengisyaratkan pada Presiden Jokowi untuk mengangkatnya sebagai seorang menteri.
"Spesial untuk istri saya, selama 4,5 tahun selalu saya memberikan alasan untuk tidak pulang ke rumah. Alasannya cuma satu, urus HIPMI. Tenang, setelah ini tidak ada lagi yang saya urus, terkecuali ada tugas baru untuk saya urus," ujar Bahlil berkelakar.
Isyarat ini langsung ditanggapi Jokowi. Dalam pidato pemberian arahan dan membuka acara Munas HIPMI ke-16 ini, Jokowi mengatakan, Bahlil sudah menyodorkan dua orang untuk diangkat sebagai menteri.
"Adinda Bahlil menyorong-nyorongkan dan merekomendasikan beberapa yang hadir di sini. Tadi dia menunjuk-nunjuk Lutfi, dan Ketua Kadin abang Rosan," katanya.
Presiden Jokowi memahami isyarat yang diberikan Bahlil untuk mengangkat dirinya sebagai menteri. Bahkan, menegaskan maksud dari sinyal tersebut.
"Tapi saya tahu, ini adinda Bahlil, ini pinter. Sebetulnya beliau itu menyorongkan diri sendiri, tapi ditutup oleh yang dua, tadi biar gak keliatan, tapi kelihatan sekali. Saya nangkep, saya nangkep, saya nangkep," kata Jokowi berkelakar.