Jakarta, Gatra.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan bahwa kualitas udara ibu kota telah meningkat berkat perluasan ganjil genap. Aturan itu diberlakukan secara resmi sejak 9 September 2019.
"Kinerja udara jadi meningkat. Saya lihat Air Visual, Jumat, jam [pukul] 6 sore, kuaitas PM 2,5 kita itu 26,62 mikrogram, artinya baik banget," kata Syafrin di Balai Kota Jakarta, Senin (16/9).
Syafrin menyebutkan bahwa kualitas udara kawasan sekitar Bundaran Kotel Indonesia (HI) membaik dengan turunnya nilai PM 2,5 sekitar 14%. Sementara wilayah Kelapa Gading turun 14,46%.
"Jika ada anak yang terpapar dalam waktu cukup lama, anak yang bersangkutan bisa berpotensi idiot, kita enggak mau itu," ujarnya.
Selain kualitas udara, Syafrin juga mengklaim bahwa perluasan ganjil genap ini telah meningkatkan waktu tempuh perjalanan sekitar 13%. Dia mencontohkan, dalam waktu perjalanan yang semula ditempuh 16 menit, sekarang menjadi 14,91 menit.
"Laju kecepatannya juga naik 9%, dari rata-rata 25 km per jam menjadi 28,16 km per jam," katanya.