Jakarta, Gatra.com - Indonesia merupakan negara Kepulauan terbesar di Dunia. Sebabnya, konektivitas logistik menjadi tantangan tersendiri. Alternatifnya, jalur udara harus dimanfaatkan secara maksimal guna terus mendorong efektivitas logistik yang semakin hari menuntut kecepatan dan murah.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi Ilham Masita, kontribusi logistik udara memang masih kecil di bawah 5%, tapi pertumbuhan (growth)-nya cukup tinggi mencapai 15% setiap tahun.
"Artinya, memang minat memakai logistik udara sangat besar karena kebutuhan untuk pengiriman cepat makin tinggi," kata Zaldy dihubungi Gatra.com, Senin (16/9).
Sebab itu, Zaldy menambahkan, adanya konsolidasi lewat aplikasi Tauberes yang diluncurkan (lauching) oleh PT Garuda Indonesia sangat bagus, karena dapat menciptakan ekosistem logistik kolaboratif.
"Pelaku logistik bisa saling kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas lewat udara dan lebih efisien," ujarnya.
Adapun tantangan logiatik udara saat ini, lanjut Zaldy, malah adanya di darat, misalnya kargo udara terlalu lama di darat menunggu pick up ke pesawat karena packing-nya mencapai 4-5 jam atau menunggu menurunkan packing dari pesawat yang waktunya mencapai 2 jam.
"Jadi waktu tersebut terlalu lama, jadi kalau masalah di darat ini bisa solve maka logistik udara akan melejit lebih tinggi lagi," ungkapnya.