Home Kesehatan Penyebab Bayi Baru Lahir Tidak Keluar Air Mata dan Keringat

Penyebab Bayi Baru Lahir Tidak Keluar Air Mata dan Keringat

California, Gatra.com - Sudah seharusya bayi yang baru lahir menangis dengan keras. Tangisan yang menunjukkan bahwa bayi itu sehat. Namun, ternyata ada yang berbeda dari tangisan bayi baru lahir dengan bayi empat minggu. Bedanya, ketika menangis, bayi yang berumur lebih dari empat minggu akan mengeluarkan air mata. Namun, tidak dengan bayi yang baru lahir.
 
Seorang dokter anak di University of California, Davis, Children's Hospital di Sacramento, California, Sage Timberline, menjelaskan alasan mengapa bayi baru lahir tidak mengeluarkan air mata dan berkeringat di minggu-minggu pertama hidupnya. Seperti dilansir dari Live Science, Minggu (15/9), Timberline mengatakan, sebenarnya bayi baru lahir sudah menghasilkan air mata. Tapi, air mata itu hanya cukup untuk melapisi mata dan membuatnya tetap lembab.
 
Menurut pihaknya, itu terjadi karena kelenjar air mata yang dimiliki bayi baru lahir belum berfungsi dengan baik. Sehingga, belum dapat memproduksi air mata cukup banyak, yang sampai menetes di pipi gemuk mereka. "Baru setelah tiga atau empat minggu, saluran air mata bayi biasanya cukup matang untuk membentuk tetesan air mata yang terkait dengan emosi yang kuat," ujar Timberline.
 
Sama halnya dengan mata bayi baru lahir, yang cenderung kering, kulit merekan pun demikian. Tidak peduli seberapa panas suhu disekitarnya, bayi yang baru lahir hampir tidak berkeringat selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Itu karena kelenjar keringat mereka belum berfungsi sepenuhnya.
 
Timberline melanjutkan, normalnya manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat, ekrin dan apokrin, yang keduanya terbentuk juga pada bayi baru lahir walaupun mereka belum memproduksi keringat. Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat melalui folikel rambut tetapi tidak diaktifkan sampai perubahan hormon terjadi selama masa pubertas. Walaupun keringat apokrin tidak berbau pada awalnya, ia bisa menjadi bau. Karena diisi dengan air dan elektrolit serta steroid, lipid dan protein, yang kemudian dapat menghasilkan bau karena bakteri.
 
Sementara itu, kelenjar ekrin mulai terbentuk selama bulan keempat kehamilan. Kelenjar tersebut muncul pertama kali di telapak tangan dan di telapak kaki janin. Pada bulan kelima, kelenjar ekrin menutupi hampir seluruh tubuh.
 
Timberline menuturkan, setelah bayi lahir, kelenjar ekrin paling aktif adalah kelenjar yang ada di dahi. Segera setelah itu, seorang bayi mulai berkeringat di tubuh dan anggota tubuhnya.
Karena bayi baru lahir tidak dapat sepenuhnya berkeringat, penting bagi para orang tua untuk menjaga bayinya tetap dingin.
 
Orang tua harus sangat waspada terhadap tanda-tanda panas berlebih, seperti bayi yang berkeringat terlalu banyak, kulit hangat dan memerah. Dokter anak itu menyarankan, jika bayi terlalu hangat, orang tua harus segera melepaskan lapisan pakaian si bayi. Atau dapat juga menyalakan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara tetap dingin.
 
3088