Pariaman, Gatra.com - Wali Kota Pariaman, Genius Umar, menyebut sekitar 200 ribu pengunjung datang ke Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) untuk menyaksikan "Pesona Budaya Hoyak Tabuik" yang berlangsung selama 15 hari.
"Menurut saya, ada sekitar 200 ribu pengunjung yang menyaksikan acara Tabuik ini. Dapat di lihat ini akan sangat mendukung pergerakan ekonomi masyarakat," kata Genius usai acara puncak Hoyak Tabuik di Pantai Gondoriah Pariaman, Minggu (15/9).
Menurutnya, selama 15 hari pelaksanaan Tabuik, banyak kegiatan yang dilakukan di Kota Pariaman untuk memeriahkan budaya tahunan itu, seperti pertunjukan tari gelombang dan bersepeda keliling Kota Pariaman, serta rangkaian prosesi Tabuik itu sendiri.
Genius menyebutkan, Budaya Hoyak Tabuik bukanlah kegiatan pemerintah, melainkan tradisi masyarakat Kota Pariaman. Pemerintah hanya memfasilitasi gelaran tersebut.
"Ini adalah budaya masyarakat. Makanya ini harus dikembangkan dan ini bisa kita jadikan sebagai destinasi wisata di Kota Pariaman," ungkapnya.
Menurut Genius, dengan adanya Tabuik ini, Kota Pariaman bisa menjadi daerah tujuan wisatawan, sehingga wisatanya bisa berkembang lagi di masa yang akan datang.
"Kalau masalah Tabuik ini syi'ah [buang sial] kata orang-orang, saya tidak memikirkan isu tersebut. Saya hanya pikirkan ini adalah budaya Pariaman dan ini bisa dijadikan wisata untuk peningkatan perekonomian masyarakat," ucapnya.
Genius mengatakan, Hoyak Tabuik akan diusulkan sebagai warisan dunia bersifat nonbenda kepada organisasi UNESCO. "Untuk hal itu kami akan bekerja secara maksimum," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wilayah Regional Dua Kementerian Pariwisata, Reza Pahlevi, mengapresiasi kegiatan Tabuik. Kementerian Pariwisata juga mendukung dan akan membantu rencana Kota Pariaman untuk menjadikan Tabuik menjadi warisan dunia.
"Nanti kami dari Kementerian Pariwisata, akan membantu Kota Pariaman untuk menjadikan Tabuik menjadi warisan dunia," sebut Reza, saat menghadiri acara penutupan Tabuik.