Jakarta, Gatra.com - Orang tua perlu mewaspadai ciri-ciri Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada bayi. Sebab deteksi dini sangat penting bagi bayi pengidap PJB. Jika terlambat mendeteksi dan memberi pertolongan, nyawa jadi taruhannya.

DR dr Najib Advani, SpA(K), MMed (Paed) mengatakan, screening awal sangat dibutuhkan bagi bayi yang menunjukkan tanda gejala PJB.

"Pada bayi, PJB ini ada yang sampai membuat tubuh bayi menjadi biru dan ada yang tidak biru. Kalau biru justru mudah mengenalinya, dan ada beberapa penyakit jantung bawaan itu yang kritis. Artinya harus segera ditolong. Kalau terlambat bisa meninggal. Karena itu deteksi dini sangat penting," jelasnya usai menjadi pembicara dalam Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran 2019 di Gedung IMERI FKUI, Jakarta, Minggu (15/9).

Ada beberapa ciri terjadinya PJB pada bayi. Najib menjelaskan ciri-ciri tersebut biasanya dapat dikenali dengan mata telanjang.

"Indikasi PJB pada bayi misalnya sesak napas, tubuh berubah menjadi kebiruan, tidak mau minum ASI ibunya, lemas, kalau ada gejala ini patut curiga," tambahnya. Ia mengatakan, orang tua bayi perlu memeriksakan anaknya jika menemukan ciri-ciri tersebut. Namun sayangnya di Indonesia, kuantitas ahli jantung anak masih sedikit.

"Pemeriksaan lebih lanjut kan perlu ahli jantung anak, nah sayangnya di Indonesia ini jumlah ahli jantung anak masih kurang sekali. Cuma ada sekitar 60 ahli jantung anak dari total 264 juta penduduk Indonesia," terang Najib.

Ia pun berharap agar pemerintah dapat melakukan pemerataan penyebaran tenaga ahli jantung anak di seluruh wilayah Indonesia.

"Penyebaran ahli jantung anak juga tidak merata, di Kalimantan bahkan belum ada satupun ahli jantung anak. Makannya kami juga mendorong pemerintah untuk melakukan pemerataan atau penyebaran bagi ahli jantung anak di seluruh daerah Indonesia," tutupnya.