Padang, Gatra.com - Dalam upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat (Sumbar) melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Padang (UNP) melalui penandatangan kerjasama.
Pasalnya, saat ini IPM Pasaman masih dinilai rendah, dan angka rata-rata sekolah di daerah itu baru mencapai 7,8 tahun. Maka untuk meningkatkannya, MoU ini akan difokuskan ke sektor pendidikan. Harapannya, sektor pendidikan bisa membenahi IPM melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Angka rata-rata lama sekolah di Pasaman kata Pak Bupati tadi sebelumnya 7,3 tahun, dan sekarang 7,8 tahun. Secara nasional mungkin masuk kategori cukup, tapi harus ditingkatkan lagi," kata Rektor UNP Ganefri usai prosesi wisuda di Auditorium UNP, Minggu (15/9) di Padang.
Dengan alasan itu pula, MoU ini nantinya diharapkan bisa menggenjot IPM di Pasaman. Sebab, menurut Ganefri untuk meningkatkan jumlah rata-rata lama sekolah di Pasaman itu bisa dilakukan berbagai terobosan. Langkah ini untuk percepatan IPM lebih tinggi.
"Jadi untuk peningkatan IPM ini, kuncinya memang di bidang sektor pendidikan, yakni dengan meningkatkan pengembangan kualitas SDM," ungkap mantan Kepala LLDikti Wilayah X itu.
Menurut Ganefri, di samping sektor pendidikan, dalam rangka peningkatan IPM ini juga dengan membenahi sektor kesehatan, dan sektor ekonomi. Ketiga sektor strategis ini saling terkait, namun hulunya tetap harus membenahi dari segi pendidikan terlebih dahulu.
"Dalam MoU ini, tahun 2020 kita akan memberikan afirmasi beasiswa Bidikmisi kepada 20 orang anak-anak Pasaman, terutama yang cerdas tapi kurang beruntung dari sisi ekonomi," sebutnya.
Bupati Pasaman Yusuf Lubis membenarkan, bahwa pihaknya telah menandatangi MoU dengan UNP. Terutama dalam rangak meningkatkan SDM di daerahnya. Salah satu isi kerjasama ini, mulai tahun 2020 mendatang UNP akan menerima 20 orang calon mahasiswa dari Pasaman.
Dalam menjaring siswa yang unggul dan keluarga kurang mampu dari segi ekonomi, pihaknya akan berkeliling ke sekolah-sekolah di 12 kecamatan di seluruh wilayah Pasaman. Dengan tujuan siswa yang terjaring benar-benar yang sangat membutuhkan, dan bisa dibina untuk generasi SDM Pasaman.
"Nanti sebanyak 20 orang itu tanpa biaya, kuliah gratis sampai tamat di UNP. Jadi anak-anak ini memang dipersiapkan untuk SDM Pasaman, dan sebenarnya kerjasama ini sudah pernah dibahas sebelumnya ketika ada pertemuan di Lubuk Sikaping," terang Yusuf.