Home Kesehatan Kabut Asap dari Riau Ganggu Masyarakat Pasaman

Kabut Asap dari Riau Ganggu Masyarakat Pasaman

Padang, Gatra.com - Bencana kabut asap yang melanda Sumatra Barat (Sumbar) terus berlanjut hingga hari ini. Dampaknya sampai hari ini, dampaknya masih dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Pasaman. Apalagi daerah ini berbatasan langsung dengan Provinsi Riau.

Berdasarkan pernyataan Bupati Pasaman, Yusuf Lubis menyebutkan, akibat asap kiriman dari Riau ini, dinilai sedikit mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Meskipun hingga saat ini, ia menyatakan belum ada korban akibat kabut asap tersebut.

"Asap ini sedikit mengganggulah sudah, karena kita berbatasan dengan Riau," kata Yusuf kepada Gatra.com saat diwawancara usai memberikan ceramah di hadapan seribuan wisudawan periode ke-116 Universitas Negeri Padang (UNP), Minggu (15/9/2019) di Padang.

Bupati Pasaman itu berharap Pemerintah Provinsi Sumbar segera menyampaikan keluhan masyarakatnya ke Pemerintah Provinsi Riau. Menurutnya, pihak provinsi memiliki wewenang menyampaikan keluhan tersebut. Dikhawatirkan kualitas udara di daerah itu bertambah buruk.

Selain langkah itu, ia juga telah mengimbau masyarakatnya agar selalu memakai masker jika keluar rumah. "Kami kerjasama Dinas RSUD Pasaman untuk mengimbau masyarakat pakai masker. Tapi yang berhak menyampaikan keluhan kita ini ke Pemprov Riau itu pihak provinsi," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (LHPRKP) Pasaman, Rosden Aguswar menyebutkan, meskipun sudah diselimuti kabut asap tebal dan pekat, tapi kualitas udara di daerah itu masih dinilai aman.

Terkait kabut asap itu, Rosden mengaku pihaknya terus komunikasi dan koordinasi dengan DLH Pemprov Sumbar. Apalagi pihaknya di kabupaten belum memiliki alat pengukur Indeks Kualitas Pencemaran Udara (ISPU).

"Hasil pantauan kita, kualitas udara di sini masih aman dan belum berpotensi menimbulkan Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)," sebutnya.

Kendati masih dalam radius batas aman, namun kabut asap ini tetap mengganggu pandangan, terutama bagi pengendara. Dengan begitu pihaknya terus mengimbau masyarakat setempat, agar selalu memakai masker ketika berada di luar ruangan. Apalagi kondisi di perbatasan dengan Riau semakin parah.

"Jarak pandang di bawah 10 kilometer. Kita yakini akibat Karhutla di Riau. Jadi di dekat perbatasan kondisinya buruk, tapi lumayan jauh dari pemukiman penduduk," imbuhnya.

Gusnita Roza Putri, seorang warga di sana membenarkan kondisi di Pasaman tersebut. Kabut asap kiriman dari Riau itu menyelimuti kampungnya sejak empat hari yang lalu. Meskipun dinilai tidak terlalu parah, tapi menurutnya kabut asap kiriman dari Riau itu cukup menggangu. Terutama bagi pengguna jalan.

"Sejak ada kabut asap ini, kondisi udara terasa beda dari biasanya. Apalagi ketika bernafas, terasa kurang nyaman. Makanya di sini sudah banyak juga yang pakai masker," tuturnya saat dihubungi.

534