Medan, Gatra.com - Medan Denai sukses pertahankan gelar juara umum untuk ke-7 kalinya diajang Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XI/2019, setelah raih medali terbanyak. Raihan Medan Denai atas 74 medali emas, 55 perak dan 47 perunggu tak terbendung dan kokoh dipuncak klasemen akhir Porkot kali ini.
Cabor yang menjadi lumbung Denai, yakni, atletik 13 emas, renang dan sepatu roda masing-masing 10 emas, serta gulat 8 emas. Sedangkan posisi kedua, ditempati Medan Tembung atas perolehan medali 36 emas, 25 perak dan 40 perunggu. Cabor gulat memberikan sumbangsih besar bagi Tembung atas perolehan 13 emas.
Posisi ketiga untuk Medan Helvetia atas perbendaharaan 31 emas, 28 perak dan 37 perunggu. Pundi-pundi emas Helvetia didominasi dari cabor kempo dengan 9 emas. Medan Marelan kunci tempat keempat setelah koleksi 24 emas, 14 perak dan 23 perunggu dan Medan Selayang bertengger dirangking lima besar atas raihan 20 emas, 24 perak dan 33 perunggu.
Ajang yang diikuti 3.892 dari 21 kecamatan Kota Medan ini pun berakhir dan ditutup Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution di Stadion Teladan Medan, Sabtu (14/9). Dalam sambutannya, Akhyar mengapresiasi perjuangan kontingenedan yang berhasil mempertahankan gelar juara umum. Bahkan, pesta olahraga Kota Medan ini, Denai tasbihkan diri menjuarai Porkot hingga ketujuh kalinya berturut-turut.
Di hadapan, Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis, Wakil DPRD Medan, Iswanda Ramli, Ketua KONI Medan, Eddy H Sibarani dan Forkopimda Medan, Ada berharap kesuksesan Denai ini menjadi motivasi bagi kontingen lainnya untuk merebut gelar juara umum Porkot kedepannya. "Selamat kepada Medan Denai yang telah menjuarai Porkot 7 kali berturut-turut. Kepada kontingen lain yang belum juara, semoga Porkot kedepannya bisa tampil sebagai juara," kata Akhyar yang menutup Porkot yang telah digelar selama sepekan itu.
Sedangkan Ketua KONI Medan, Eddy H Sibarani mengatakan, berakhirnya Porkot XI ini, menjadi tugas pihaknya untuk melakukan pembinaan para atlet yang tampil sebagai juara untuk menjadi andalan Kota Medan diajang yang lebih prestisius. "Dari 35 cabor kita telah lakukan evaluasi dan analisa. Atlet lapisan kedua yang berlaga di event ini berhasil imbangi lapisan pertama," ujarnya.
Eddy menegaskan, sedangkan atlet lapisan pertama kita ketahui, tidak diikutkan karena dipersiapkan mengikuti Pra PON dan Porwil bawa nama Sumut di tingkat nasional. Katanya, jika hasil Porkot ini diproyeksikan menjadi kekuatan Medan tergabung dalam kontingen Sumut di PON 2024 mendatang. "Rencana para atlet hasil Porkot ini akan diproyeksikan untuk PON 2024 dengan Sumut -Aceh menjadi tuan rumah," jelas Eddy.
Reporter: Iskandar