Padang, Gatra.com – Sejak empat hari terakhir, beberapa wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dilanda bencana kabut asap, terutama bagi daerah perbatasan dengan Jambi dan Riau. Pasalnya, kabut asap ini bukan hanya karena kebakaran di daerah Sumbar, tapi kiriman dari dua provinsi tetangga tersebut.
Salah satu daerah yang terdampak kabut asap ini, yakni Kabupaten Dharmasraya yang berbatasan langsung dengan Jambi dan Riau. Kabut asap diduga akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jambi dan Riau ini, berdampak terburuk dan jarak pandang hanya sekitar 1.000 meter.
“Kita ini kan dapat kiriman dari Jambi dan Riau,” kata Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, kepada Gatra.com usai menghadiri Wisuda ke-116 Universitas Negeri Padang (UNP), di Padang, Sabtu (14/9).
Dari pengakuan Sutan, hingga saat ini belum ada korban yang terdampak akibat pencemaran udara ini. Kendati demikian, pihaknya terus mengimbau agar masyarakatnya tetap waspada dan selalu menggunakan masker ketika ke luar rumah.
“Sampai saat ini belum ada korban. Tapi kami mengimbau masyarakat selalu pakai masker. Mudah-mudahan bencana asap ini cepat hilang, dan cepat ditanggulangi provinsi tetangga kita itu,” ujar bupati termuda di Indonesia ini.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Dharmasraya Edison, menyebutkan, buruknya kondisi udara akibat kabut asap ini sudah berlangsung beberapa hari terakhir. Apalagi secara geografis Dharmasraya berbatasan langsung dengan Jambi dan Riau.
Menurutnya, kabut asap ini kuat dugaan merupakan asap kiriman dari kedua provinsi tersebut. Namun, ia tidak menampik kabut asap ini juga akibat Karhutla di daerah itu sejak sebulan terakhir. Dalam menangani ini, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk dengan Dinas Kesehatan setempat untuk bagi-bagi masker.
“Sebulan terakhir memang ada kebakaran lahan di Dharmasraya, tapi saya rasa tidak dominan menyumbang kabut asap ini, karena yang terbakar hanya satu sampai lima kilometer saja," katanya.