Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah belum mengoperasionalkan Refuse Derived Fuel (RDF) Tritih Lor secara penuh. Padahal, fasilitas pengubah sampah menjadi material pengganti batu bara itu sangat siap dioperasionalkan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Hartono mengatakan hingga kini belum dilakukan Berita Acara Serah Terima (BAST) fasilitas RDF Tritih Lor dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sebelum dilakukannya BAST, Pemda tidak bisa melakukan berita acara pemanfaatan, tanda dimulainya operasional fasilitas RDF. “Kami belum beroperasi penuh karena masih menunggu berita acara serah terima fasilitas RDF, yang sementara ini masih menjadi milik KLHK. Tinggal kami menunggu kapan serah terima itu dilakukan,” katanya.
Hartono mengemukakan, akibat belum dilakukannya BAST dari KLHK, Pemda Cilacap juga tidak bisa membuat perjanjian kerja sama dengan pembeli atau pengguna produk RDF. Seperti diketahui, dalam proyek RDF ini, Pemda Cilacap menggandeng pabrik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) yang nanti akan menggunakan produk bahan bakar pengganti batubara ini. Namun, dalam perjalannya, Pemda urung melakukan perjanjian dengan PT SBI atau Holcim lantaran ketiadaan BAST.
“Perjanjian belum kalau dengan Holcim. Karena kita dasarnya kerja sama itu kan harus ada BAST itu, yang menyatakan bahwa aset itu merupakan milik pemda. Sebelum BAST itu, kita tidak boleh melakukan kerja sama dan berita acara pemanfaatan dan sebagainya,” ucapnya.
Hartono mengungkapkan, saat ini fasilitas RDF sudah siap digunakan. Seluruh pegawai yang bertanggung jawab dalam operasional RDF juga sudah siap. Bahkan, fasilitas hibah dari Kerajaan Denmark ini sudah sempat diujicoba. Hasilnya positif dan sesuai dengan proyeksi Pemda. Selama uji coba, fasilitas ini mampu mengolah sebanyak sebanyak 120 ton per hari.
Dia mengemukakan, ada pula rencana untuk memperluas infrastruktur pendukung RDF agar jumlah sampah yang diolah semakin besar. Sebab, mesin RDF mampu mengolah sampah 400 ton per hari dan bisa dimaksimalkan hingga 600 ton per hari.