Jakarta, Gatra.com -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan membantah opini yang menggiring bahwa KPK terlalu kuat sehingga harus dilemahkan. "Memang ada upaya memberikan cap, stigma agar seolah-olah KPK terlalu kuat. Ini dipakai alasan untuk memperlemah KPK. Saya katakan (KPK kuat) itu bohong!" tegas Novel Baswedan dalam Forum Kenduri Cinta yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/9) dini hari.
Novel menyebut ada tuduhan bahwa KPK telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) karena tidak bisa menghentikan perkara. "Ini enggak benar. Kenapa? Dulu orang yang membahas UU KPK setelah reformasi 1998, dan 2002 dibentuk dalam UU. Di situ dimaksudkan adalah agar KPK tidak sembarangan menetapkan tersangka," terang Novel.
Dia juga menampik tuduhan KPK menggunakan instrumen penyidikan untuk menakut-nakuti orang. Ia membantah hal itu dan mengatakan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan dan berbahaya. Justru menurut Novel, pihak yang berkepentingan KPK bisa menghentikan perkara ada agenda politik yang akan menjadikan KPK bisa sewenang-wenang. Toh, perkara bisa dihentikan.
"Ini nampak sekali kepentingan SP3 dalam Revisi UU KPK, bukan kepentingan KPK. Soal penanganan di KPK pembuktian bermasalah tidak dibolehkan bebas. Ini jahil murokkab, bodoh keterlaluan," ujarnya.
Kemudian terkait pihak-pihak yang mempermasalahkan penyadapan yang dilakukan KPK, Novel mempertanyakan mengapa hanya KPK yang dipersoalkan padahal lembaga penegak hukum lain juga melakukan penyadapan. "Kok cuma KPK yang dipermasalahkan? Alasannya, biar tak boleh terjadi sehingga tidak ada yang tertangkap. Agar waktu bertransaksi masalah tertentu, jangan tahu dulu. Hal-hal seperti ini yang saya sebut jahil murokkab," tandas Novel.
Tentang pengawasan KPK, Novel menegaskan bahwa pengawasan tersebut dipertanggungjawabkan ke publik. "Penegak hukum lain usut perkara tak tuntas, tak jelas, tak ada pengawasan justru tak dipermasalahkan," kata Novel. Menurutnya, saat ini sedang ada upaya sistematis untuk mematikan KPK oleh kelompok tertentu yang takut dan punya kehawatiran ditangkap KPK.
"Ini semua masalah, sedang ada upaya agar KPK dimatikan. Saya khawatir dilakukan kelompok tertentu yang dapat duit banyak, akibat ada yang ketakutan dan khawatir ditangkap," pungkas Novel.