Jakarta, Gatra.com - Penyebaran hoaks saat ini tidak hanya terjadi melalui media sosial saja, tetapi juga lewat aplikasi pesan singkat. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu aplikasi pesan singkat, WhatsApp mengajak para penggunanya untuk lebih bertanggung jawab.
"WhatsApp sudah melakukan pembatasan meneruskan pesan sejak Juli 2018 lalu. Jadi, pada saat bersamaan, kita hanya bisa meneruskan pesan ke lima orang saja," kata Communications Director WhatsApp Inc, Sravanthi Devi saat media briefing di Facebook Cafe di pelataran Filosofi Kopi, Melawai, Jakarta Sabtu (14/9).
Menurutnya, pembatasan dilakukan untuk mendukung perilaku bertanggung jawab. Agar, seseorang bisa menumbuhkan perilaku untuk berpikir dulu sebelum bertindak dalam penyebaran pesan-pesan singkat yang diterima.
WhatsApp menyatakan masih belum bisa melihat isi pesan berbahaya. Namun, perilaku pengguna yang menyebarkannya itu bisa dipelajari. Sebab, ada teknologi machine learning behaviour yang mampu memperlihatkan pengguna yang senang membuat akun baru dan tersebar dengan karakteristik mencurigakan.
Selain itu, WhatsApp juga bekerja sama dengan beberapa pihak seperti pemerintah maupun lembaga untuk melihat praktek penggunaan WhatsApp yang lebih bertanggung jawab.
"Kami akan terus melakukan edukasi dengan perantara media. Jadi, harus banyak membaca berita yang mengedapankan akurasi. Intinya, yang terpenting, jangan melakukan hal-hal yang di dalam realitanya juga tidak akan kita lakukan. Jangan menyebarkan informasi yang kepada orang-orang asing atau tidak kita kenal," imbuhnya.