Palembang, Gatra.com - Tanaman aren atau dengan nama latin Arenga Pinata masih belum fimiliar bagi petani di Sumatera Selatan (Sumsel). Keberadaannya belum seperti karet, kelapa sawit, tanaman kopi dan kelapa yang sudah lebih banyak ditanam oleh petani Sumsel.
Padahal, kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian gula dari tanaman aren memiliki potensi pasar yang cukup besar, misalnya gula tersebut diolah menjadi gula bahan cuka pempek Palembang. Selama ini, kota Palembang juga memenuhi kebutuhan gula merah dari luar seperti dari kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu dan Lampung Timur.
“Potensi aren bisa digerakkan dengan memproduksi gula merah (gula aren) skala rumahan. Terutama guna memenuhi kebutuhan gula merah untuk cuka (kuah) makanan pempek Palembang. Selama ini, gula merahnya banyak diambil dari luar Sumsel,” ujar Rudi.
Selain peluang pasar di daerah Sumsel dan sekitarnya. Kebutuhan gula, kata Rudi, juga bisa ke pasar internasional, seperti pasar kopi di benua Eropa. Alasannya, masyarakat Eropa memiliki kebiasaan minum kopi dengan menambahkan gula aren, bukan gula tebu.
“Sumsel berpotensi mengembangkan tanaman aren sebagai pendapatan tambahan bagi petani,” sambungnya.
Untuk luasannya, tanaman aren di Sumsel mencapai 1.095 hektar (ha) dengan produksi 297 ton gula merah di lima kabupaten terluas, diantaranya OKU Selatan, Muratara, Ogan Ilir, Muara Enim dan kabupaten OKI. Adapun persebarannya diantaranya, tanaman OKU Selatan memiliki luas kebun 470 ha dengan produksi 155 ton gula merah, kabupaten Muratara seluas 228 Ha dengan produksi 36 ton gula merah, sedangkan kabupaten Ogan Ilir dengan luas 94 ha memproduksi 3 ton gula merah dan kabupaten OKI memiliki luas 90 ha dengan produksi 39 ton gula merah. “Budidaya tanaman aren di Sumsel, masih sangat tradisional. Karena itu, Gubernur Herman Deru mendorong pengembangannya,” ujar Rudi.
Berdasarkan karakternya, tanaman aren tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus, dan dapat tumbuh pada tanah berliat dan berpasir, namun tidak tahan pada tanah dengan kadar asam yang tinggi. “Tanaman aren ialah tanaman rawa, sesama suku pinang pinangan dengan pohon nipah. Hampir seluruh bagian pohon aren bisa dimanfaatkan, baik dari akar, batang, daun, bunga dan buah, namun tanaman aren banyak ditumbuhi ijuk di perakaran, ada kekhawatiran mudah terbakar,”ucap Rudi yang memastikan jika tanaman aren bisa berfungsi konservasi karena perakaran yang dangkal dan melebar, sehingga sangat baik mencegah erosi tanah.