Pangkal Pinang, Gatra com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Waroyo menilai bonus demografi tidak selalu membawa keuntungan. Ada tiga tantangan yang perlu dihadapi supaya bonus demografi tak menghambat pembangunan.
“Pendidikan itu jadi tantangan utama, penting. Penduduknya banyak usia produktif tapi pendidikannya rata-rata hanya 9 tahun gimana?” kata Hasto di Gale-Gale, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada Jumat (13/9).
Hasto menilai rendahnya tingkat pendidikan masyarakat akan mempengaruhi kualitas SDM. Sedangkan kualitas SDM menentukan bagaimana produktivitas masyarakat untuk mendorong pembangunan.
Tantangan kedua lanjut Hasto, yaitu bonus demografi yang tidak merata. Setiap wilayah memiliki masa bonus demografi berbeda-beda.
“Makanya kematian ibu disusul kematian bayi harus diturunkan,” ujarnya.
Tantangan ketiga berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
“Kedua aspek di atas pada akhirnya bergantung pada kebijakan pemerintah,” katanya.
Hasto mengatakan, pemerintah harus dapat mengelola SDM serta menyiapkan lapangan pekerjaan yang mampu menampung penduduk dengan usia produktif. Angka kematian dan kelahiran juga harus dikendalikan.
“Orang-orang yang usianya tua, yang pensiun-pensiun itu disiapkan juga. Jadi purna tugas itu disiapkan biar dia tidak jadi beban anak cucunya. Ya syukur kalo bisa berinvestasi lagi,” ujarnya.