Palembang, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menghadirkan sekolah filial yang diperuntukka bagi anak jalanan dan siswa yang putus sekolah di Sumatera Selatan (Sumsel). Kadisdik Palembang, Ahmad Zulito mengatakan penyebab putus sekolah banyak. Selama ini, anak putus sekolah dan anak jalanan, termaginalkan. Keberadaan sekolah ini akan mampu meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) peserta didik di kota Palembang.

"Dengan adanya sekolah ini, anak putus sekolah diharapkan bisa sekolah lagi," ujar Zulinto usai launching sekolah filial di Disdik kota Palembang, Rabu (12/9) lalu. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tingkat SD mencapai 99%, SMP sebanyak 69,9% dan SMA mencapai 70,8%. Saat ini, lebih kurang 1.278 anak yang putus sekolah di Sumsel. "Bukan hanya memperoleh ijazah, mereka juga diberikan vokasi keterampilan bagi anak-anak sehingga memiliki sertifikat keahlian," jelasnya.

Pada program sekolah ini, para siswa yang bersekolah filial akan dijemput di titik kumpul penjemputan. Para siswa-siswi filial pun diakomodir dengan tiga sekolah induk. Sekolah filial Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jalan Srijaya, diikuti 398 siswa yang dibagi sistem paket dan formal filial. Menginduk ke tiga sekolah, yakni SD Negeri 238 Palembang, SMP Negeri 19 Palembang dan SMA Negeri 11 Palembang.

“Dengan melibatkan 400 lebih guru honor daerah (honda). Ke depan, kita akan menambah lebih banyak siswa,” katanya.

Walikota Palembang, Harnojoyo menambahkan, pelaksanaan program sebagai upaya mengurangi tingkat kriminal anak-anak di Palembang. Pemkot Palembang membangun sekolah filial, yang dikhususkan untuk anak jalanan dan anak putus sekolah. "Banyak anak-anak sudah terlibat kasus hukum akibat dana yang tidak ada untuk melanjutkan sekolah. Anak putus berpendidikan kian bertambah,” pungkasnya.

Reporter : Else