Home Politik Keluarga Gus Dur Terima 22 Mahasiswa Papua

Keluarga Gus Dur Terima 22 Mahasiswa Papua

Jakarta, Gatra.com - Keluarga almarhum Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur menemui 22 orang mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Bandung, Malang dan Yogyakarta di kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan pada Rabu (13/9).

Dalam dialog yang berlangsung lebih dari 2 jam itu, menghasilkan kesimpulan diantaranya perlu dibentuk Dewan Rakyat Papua yang merupakan wadah aspirasi warga Papua yang lebih representatif dan berifat kultural mewakili seluruh suku yang ada di Papua.

"Ada kemungkinan penataan ulang struktur sosial politik di Papua, dengan cara menghadirkan Dewan Rakyat Papua atau seperti itu yang diharapkan diakomodir oleh negara untuk kemudian proteksi suku marga, keret semua orang asli papua disana," ujar salah satu perwakilan mahasiswa Papua Agustinus Kambuwaya kepada wartawan.

Berbeda dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) yang telah terbentuk lama, menurut Agustinus dan Mahasiswa Papua yang hadir terlalu bersifat struktural dan kurang representatif mewakili seluruh suku, marga dan Keret yang ada di Papua.

"Kami tawarkan solusi jangka pendek dan jangka panjang sebenernya, adalah bagaimana proteksi terhadap masyarakat asli Papua yang ada dalam basis suku, marga, keret itu bisa diakomodir dalam satu wadah yang baik, yang lebih baik dari sebelumnya," ujar Agustinus.

Menurut Agustinus, peran MRP selama ini dianggap gagal memberikan solusi tidak bisa mencegah kegaduhan di Papua karena hanya memfasilitasi dialog antara pemerintah dengan pemerintah, bukan dengan pendekatan berbasis kesukuan.

Sementara itu, putri Almarhum Gus Dur Zannuba Ariffah Chafshoh atau Yenny Wahid mewakili keluarga berharap dengan terbentuknya Dewan Rakyat Papua ke depan, tidak ada lagi pihak yang merasa tidak terwakili.

"Kemudian kita mendorong dialog jujur dan bermartabat. Baik itu antar masyarakat Papua dan dengan pemerintah. Jangan sampai ada lagi yang merasa tidak terwakili. Tadi ada usulan Dewan Rakyat Papua yang bisa menjadi representasi. Tentunya itu memerlukan proses panjang namun bisa dilakukan," terang Yenny.

Selain Yenny, turut hadir dalam dialog tersebut yakni Istri Almarhum Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid, serta putri Gus Dur Alissa Wahid dan Anita Wahid.

1264