Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (MenkoPolhukam) Wiranto mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan mencopot jabatat aparat keamanan yang gagal mengentaskan karhutla di beberapa daerah. Namun, kata Wiranto, ada beragam indikator yang menentukan kriteria keberhasilan dari aparat keamanan daerah.
"Ini [pasti] dilaksanakan. Hanya saja, nanti batasnya kita liat seperti apa. Seperti harus enggak ada kebakaran, itu enggak mungkin. Karhutla itu pasti, hanya memang kadarnya bisa kita tekan," kata Wiranto usai Rakorsus terkait Karhutla Kantor KemenkoPolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (13/9).
Bahkan, Wiranto mengatakan, masing-masing pimpinan aparat keamanan daerah sudah siap untuk dicopot jabatannya apabila dicap gagal menanggulangi karhutla oleh Presiden. Namun, Wiranto mengatakan, pimpinan aparat keamanan daerah yang terdampak karhutla itu meminta imbalan apabila berhasil menanggulangi karhutla di daerahnya.
"Itu dilaksanakan dan sekarang Kapolda ada. Tanya aja mereka siap. Pak, kami siap untuk mendapatkan punishment. Namun, kalau kami berhasil, tolong berikan reward," kata Wiranto menirukan dialognya dengan pimpinan aparat keamanan yang hadir dalam rapat.
Sebagai informasi, kabut asap akibat karhutla semakin parah dan makin tak terkendali. Di Provinsi Riau, Jumat pagi (13/9), jarak pandang di Kota Pekanbaru hanya 300 meter. Ini akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Asap pekat pagi ini sangat terasa. Dibanding hari sebelumnya, kabut asap semakin parah," kata Pon (59) warga Panam kepada Gatra.com, Jumat (13/9).
Pon menyebut, langit saat ini tampak putih diselimuti asap. Bahkan, sudah cenderung berwarna kuning. Belum lagi asap yang sudah masuk ke dalam rumah, membuat ia tidak tau harus mencari udara segar di mana
"Udara di luar parah, di dalam rumah juga sudah bau asap. Ini saya di kamar saja, hidupin AC biar tidak terlalu terasa. Takut asma saya kambuh," keluhnya.