Home Ekonomi Ditolak Nelayan, KKP Tetap Bongkar Bagan di Danau Singkarak

Ditolak Nelayan, KKP Tetap Bongkar Bagan di Danau Singkarak

Padang, Gatra.com - Pembongkaran alat tangkap bagan mendapat penolakan dari beberapa nelayan di Danau Singkarak, Dinas Kelautan, dan Perikanan (DKP). Pembongkaran ini demi keberlangsungan ikan bilih, selaku endemik danau terbesar kedua di Pulau Sumatra. 

Kepala DKP Sumbar, Yosmeri mengatakan, alat tangkap bagan akan tetap dibongkar meski nelayan menolaknya. Hal ini karena sudah ada Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai pijakan dan payung hukum.

"Yang kita lindungi itu nelayan tradisional [karena] menggantungkan hidupnya ke Danau Singkarak, dengan menangkap ikan. Bukan nelayan bagan yang hanya seratusan. Sedangkan nelayan tradisional lebih dari 5.000 orang," kata Yosmeri kepada Gatra.com, Jumat (13/9).

Hal ini menanggapi datangnya sekelompok nelayan yang mengadu ke DPRD Sumbar pada Rabu (11/9) agar kebijakan untuk membongkar bagan bisa dievaluasi kembali. 

Nelayan pemilik bagan menganggap pemerintah sudah menghancurkan perekonomiannya karena tidak memperbolehkannya menggunakan bagan sebagai alat tangkap.

"Pembongkaran bagan di Danau Singkarak akan kembali dilanjutkan pada 23-24 September ini. Sudah kita koordinasikan dengan Wali Nagari, Kepolisian, Babinsa, dan pihak terkait," ujarnya.

Penyelamatan ikan Bilih yang hampir punah di Danau Singkarak, menunjang perekonomian nelayan tradisional. Pemprov Sumbar membagikan beberapa paket alat tangkap kepada nelayan beberapa pekan lalu ke nelayan di Kabupaten Tanah Datar dan Solok.

Yosmeri mengatakan, saat ini jumlah nelayan di danau Singkarak 7.917 orang, di Kabupaten Solok 3.678 orang dan di Kabpaten Tanah Datar 4.239 orang. "Jumlah alat tangkap bagan di Solok 238 unit dan 278 unit di Kabupaten Tanah Datar" tuturnya.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, nelayan dan pemerintah sudah sepakat, tidak ada lagi bagan di danau seluas 11.127 hektare tersebut. Oleh karena itu, dia mengharapkan bantuan dan kerja sama nelayan. Terutama dalam membersihkan danau yang menjadi mata pencaharian bagi 7.000 kepala keluarga. Hal ini dapat berjalan dengan baik, tanpa menimbulkan gejolak. 

"Pembersihan sudah dimulai, kami tetap mengharapkan kerja sama nelayan agar danau kita ini bisa bersih. Mari sama-sama kita menjaga Danau Singkarak ini," sebutnya.

 

272