Badung, Gatra.com - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditargetkan mencapai Rp25 triliun. Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Donsuwan Simatupang optimis hal ini bisa terwujud pada tahun ini.
Berdasarkan data Bank Mandiri pada periode Januari hingga Agustus 2019, besaran KUR yakni Rp15,3 triliun atau 60,13% dari target. Penyaluran selama ini, untuk KUR Mikro mencapai Rp1,2 triliun, KUR Kecil senilai Rp13,8 triliun, dan KUR TKI sebesar Rp17 miliar.
"Sejauh ini, kami masih on track dengan target yang telah ditetapkan. Kami sangat optimis bisa memenuhi target Rp25 triliun pada akhir tahun nanti," ujar Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Donsuwan Simatupang di Hotel Santika, Badung, Bali, Jumat (13/9).
Informasi yang berhasil dihimpun Gatra.com, berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran KUR Bank Mandiri ke sektor produksi hingga 31 Agustus 2019 telah mencapai Rp7,58 triliun, setara dengan 50,47% dari total KUR yang tersalurkan. Sedangkan KUR yang diberikan ke sektor perdagangan mencapai Rp7,44 Triliun atau 49,53%.
Di sektor produksi, penyaluran ke subsektor pertanian tercatat Rp2,61 triliun dan sub-sektor perikanan sebesar Rp34,71 miliar. Khusus ke subsektor Industri Pengolahan, KUR yang telah diberikan mencapai Rp558,19 miliar, sub-sektor pertambangan sebesar Rp1,91 miliar dan subsektor jasa produksi Rp4,37 triliun.
Secara regional, penyaluran KUR terbesar Bank Mandiri sampai dengan Agustus 2019 dilakukan di wilayah Jawa Timur dengan total limit Rp3,21 triliun kepada 47,041 debitur dan wilayah Jawa Tengah dengan total limit Rp2,33 triliun kepada 32,185 debitur. Di wilayah Bali, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp515 miliar kepada 4,459 debitur UMKM.
"Kami juga terus menjaga kualitas penyaluran KUR oleh tenaga pemasaran Bank Mandiri. Atas komitmen itu, rasio kredit bermasalah KUR kami juga terjaga sangat baik di kisaran 0,56%," kata Donsuwan.
Ia memaparkan, tenaga pemasaran dalam penyaluran KUR Bank Mandiri merupakan para agent banking yang berperan memberikan referral. Khususnya UMKM yang berdomisili di wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan cabang Bank Mandiri. Hingga Agustus 2019, Bank Mandiri memiliki 28.630 agent banking yang terdiri dari agen mandiri dan agen bansos di seluruh Indonesia.
"Kita berharap agen ini menggantikan peran ATM. Investasinya kan tidak mahal. Kita semua yang menyediakan. Secara harga seperti membeli handphone android lah. Kalo pasang ATM sana-sini kan mesti ada AC, segala macem, butuh modal," tutur Donsuwan.