Jakarta, Gatra.com - Potensi Indonesia untuk mengembangkan industri kedokteran gigi sangat besar. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) sejak 2005-2018, tercatat ada 33.523 dokter gigi dan 29.939 dokter gigi spesialis.
Sayangnya, angka itu berbanding terbalik dengan fakta kesehatan gigi masyarakat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, hanya 10,2 % masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis. Sedangkan, 57,6% penduduk Indonesia masih mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut.
"Tantangan kesehatan gigi inilah yang menjadi penggerak Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC). [Terutama] untuk menjadi jembatan, membuka peluang pengembangan teknologi dokter gigi di tengah persaingan global," kata Ketua IDEC, drg. Diono Susilo, MPH di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Jumat (13/9).
IDEC merupakan pameran dagang dan konferensi internasional kedokteran gigi terbesar kedua yang diadakan di Indonesia. Ke depannya, tidak hanya fasilitas kesehatan gigi saja. Ia berharap, semakin banyak dokter gigi tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Terutama guna meningkatkan kesehatan gigi.
Sekjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes), drg. Oscar Primadi, MPH mengatakan, dokter gigi dan fasilitasnya penting dalam menunjang kualitas kesehatan gigi. Sebab, tidak sedikit penyakit berbahaya dan kronis justru bersumber dari masalah gigi dan mulut.
"Momentum ini mengharukan. Bisa menjadi satu dasar kemampuan dan kemauan orang agar menjaga kesehatan mulut dan gigi. Tujuannya, masyarakat dapat terbebas dari karies gigi dan masalah gigi lainnya," tuturnya.