Padang, Gatra.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dipasang di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, dimatikan karena takut masyarakat salah baca.
Kepala DLH Sumbar, Siti Aisyah, menyebutkan, alat ISPU yang dipasang di luar ruangan (outdoor) di depan Kantor Gubernur Sumbar dan wali Kota Padang memang sengaja dimatikan karena terlalu sensitif dan terkadang tidak akurat.
"Memang sengaja ibu matikan. Tetapi bukan berarti tidak bekerja alatnya. Karena ibu takut salah baca," kata Siti Aisyah kepada awak media usai pembagian masker di Padang, Jumat (13/9).
Dia mengatakan, alat pendeteksi udara di Sumbar hanya ada di Kota Padang, yang dipasang kantor gubernur dan wali kota. Sementara di Dinas Lingkungan Hidup, itu dipasang di dalam ruangan (indoor).
"Kalau masyarakat ingin mengetahui kualitas udara Sumbar, di website ada," ujarnya.
Untuk kabut asap yang terjadi di Sumbar, Siti memprediksi berasal dari kiriman provinsi tetangga yang sedang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Sedangkan daerah Sumbar yang berbatasan langsung dengan Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan akan terdampak kabut asap yang lebih parah dari pada Kota Padang," ujarnya.