Home Ekonomi Cabai Rawit Masih Jadi Penentu Inflasi

Cabai Rawit Masih Jadi Penentu Inflasi

Solo, Gatra.com – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo menyatakan cabai rawit masih menjadi komoditas yang paling berpengaruh pada inflasi. Untuk itu, BI Solo menilai kegiatan operasi pasar untuk cabai rawit cukup efektif mengendalikan inflasi bulan Agustus.

Kepala BI Solo Bambang Pramono mengatakan komoditas cabai masih jadi penentu utama dalam mengendalikan inflasi. Operasi pasar (OP) gelaran BI untuk komoditas cabai selama Agustus lalu mampu menurunkan harga secara efektif.

”Hal ini bisa dilihat dari perbandingannya sebelum dan sesudah OP. Sebelum OP harga cabai rawit mencapai Rp 75 ribu per kilogram, setelah dilakukan OP harganya terkendali menjadi Rp60 ribu per kilogram dan bahkan ada yang mampu menyentuh Rp 50 ribu per kilogram,” ucap Bambang, Jumat (13/9).

Inflasi pada bulan Agustus pun turun signifikan. Pada bulan Juli inflasi mencapai 0,38 persen, sedangkan pada Agustus terjadi deflasi 0,16 persen. ”Pengendalian inflasi ini karena faktor utamanya cabai. Selain adanya upaya operasi pasar dari cabai rawit, ketersediaan cabai rawit merah dan cabai rawit hijau yang mencukupi juga berpengaruh,” jelas Bambang.

Menurutnya, laju inflasi tahun ini diprediksi lebih tinggi dibanding tahun lalu. Untuk itu BI Solo akan berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melaksanakan program pengendalian inflasi. ”Kami akan optimalkan sosialisasi mengenai pengendalian konsumsi di masyarakat. Kalau dibutuhkan, nanti akan kami laksanakan OP,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Distribusi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Solo Herminawati mengatakan pada bulan Agustus ada beberapa sektor yang menyebabkan deflasi. Selain makanan, transportasi dan komunikasi juga menyumbang deflasi. ”Kalau dari komoditas makanan yang mempengaruhi dari telur ayam ras dan bawang putih,” kata Hermin.

 

202