Pangkal Pinang, Gatra.com - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman tidak menganggap bonus demografi sebagai hal menguntungkan karena bonus itu belum tentu bisa didapatkan.
Menurutnya, bonus demografi kerap dianggap keuntungan karena besarnya jumlah penduduk Indonesia dengan usia produktif. Padahal, bonus demografi justru menghambat pembangunan apabila SDM yang ada tidak memiliki kompetensi, serta minim lapangan pekerjaan.
"Bonus demografi dimana jumlah penduduk aktif lebih besar itu, harus kita manfaatkan untuk mendapatkan bonus. Kalau ini tidak kita dapatkan, malah jadi bencana," ujar Erzaldi dalam acara Sarasehan Nasional Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Gale-Gale Ballroom, Pangkal Pinang, Jumat (13/9).
Erzaldi berujar, masa bonus demografi yang dialami setiap daerah berbeda. Masa itu akan hilang apabila SDM tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, ia menginginkan para pemuda produktif menganggap bonus demografi sebagai tantangan. Ia berharap, para pemuda mampu memanfaatkan bonus demografi dengan mengembangkan produksi dan menguasai pasar lokal.
"Kalau kita sudah merasa mendapatkan bonus demografi, padahal kita belum tentu mendapatkannya, ini bahaya. Karena apa? Pola pikir kita sudah beranggapan ini bonus. Jadi jangan menganggap bonus itu sudah didapat," tuturnya.