Padang, Gatra.com - Kualitas udara di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) cenderung menurun pada kategori Sedang hingga Tidak Sehat. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah setempat maupun kiriman provinsi sebelah mengakibatkan kabut asap mulai menebal.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, dalam surat ederannya mengimbau sekolah-sekolah yang berada di daerah yang terdampak kabut asap cukup tebal untuk menunda kegiatan atau aktivitas di luar ruangan, seperti olahraga, upacara, dan aktivitas lainnya dengan durasi cukup lama atau sampai situasi udara kembali membaik.
Baca juga: Dampak Asap Kiriman, Kualitas Udara Sumbar Mulai Tidak Sehat
"Kami imbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker saat berada di luar ruangan," katanya di Padang, Jumat (13/9).
Nasrul secara khusus mengimbau bagi daerah kabupaten dan kota yang berbatasan langsung dengan Provinsi Riau dan Jambi sperti Dharmasraya, Sijunjung, Pesisir Selatan, Payakumbuh, dan Lima Puluh Kota.
Baca juga: Sebanyak 12 Ribu Masker Siap Dibagikan di Sumbar
"Pengguna kendaraan diminta untuk menghidupkan lampu kendaraan saat berada di jalan raya," katanya.
Ia juga memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan pemantauan kualitas udara pada masing-masing daerah guna mengetahui kondisi kualitas udara.