Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mengungkapkan bahwa saat ini Mobil listrik Indonesia yang dinamakan Molina (kependekan dari Mobil Listrik Nasional) sedang digalakkan di dalam negeri. Menurut Nasir, ada 5 Perguruan Tinggi yang terlibat dalam pengembangan Molina tersebut.
Kelima Perguruan Tinggi Tersebut diantaranya Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Nasir menjelaskan bahwa masing-masing perguruan tinggi telah menjalankan pengembangan dari Molina tersebut.
"Kemarin juga sudah ada pameran mobil listrik nasional yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi. Selanjutnya, Ini kami coba gandeng industri untuk melakuakan Scalling UP. Jika Industri mau berkolaborasi untuk Scalling Up, Maka tahun 2022 nanti harapan saya mobil listrik nasional sudah bisa di produksi," Papar Nasir.
Nasir juga mengungkapkan bahwa saat ini produksi mobil dan kendaraan listrik telah ada sebuah pabrik yang dinamakan Wijaya Konstruksi Elektrik (Wikon) yang berada di bawah Wijaya Karya Group. Nasir juga menjelaskan bahwa kapasitas produksi saat ini sudah mencapai kapasitas produksi sebesar 5000 unit.
Nanti akan saya cek kembali produksinya dan akan diambil tindak lanjutnya. Karena permintaan saat ini sudah banyak sekali, Pungkas Nasir.
Menristekdikti juga mengatakan sejatinya produksi massal sesuai janji sejatinya direalisasikan pada pertengahan tahun 2019 ini. Namun, Nasir menjelaskan masih ada kendala yang menghambat dalam sektor regulasi mobil listrik nasional tersebut.
Seharusnya sesuai janji di produksi pada pertengahan 2019 ini, namun masih ada masalah di reguasinya, mudah-mudahan bisa segera keluar, Kata Nasir.