Paris, Gatra.com - Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire mengatakan mata uang kripto atau cryptocurrency milik Facebook yakni Libra tidak mendapatkan izin untuk beroperasi di Eropa. Alasannya, kekhawatiran adanya resiko keuangan sistemik dan pelanggaran oleh pemain pasar yang dominan. Imbasnya, akan mengganggu kedaulatan negara-negara benua biru.
Pada Juni lalu, Facebook mengumumkan akan berencana mengeluarkan Libra. Namun, rencana perusahaan yang memiliki jaringan media sosial terbesar di dunia ini mendapat kecaman dari para regulator keuangan di seluruh dunia. Regulator khawatir kehadiran Libra akan mengganggu stabilitas sistem keuangan global.
Dilaporkan Reuters, Le Maire tidak menjelaskan bagaimana cara Prancis dapat menjauhkan Libra dari 28 anggota Uni Eropa. Meski begitu, dia mengaku telah berhubungan dengan para kepala Bank Sentral Eropa tentang pengaturan "mata uang digital publik" di bawah naungan lembaga keuangan internasional.
Baca Juga: AS Masih Tunjukkan Sikap Skeptis Terhadap Libra
Berbicara tentang proyek Libra pada pertemuan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan di Paris, Le Maire mengatakan, privatisasi uang ini pada akhirnya mengandung risiko penyalahgunaan posisi dominan, risiko kedaulatan, risiko kedaulatan, dan risiko bagi konsumen dan perusahaan. Menurutnya, semua kekhawatiran tentang Libra ini serius. Karena itu, Uni Eropa tidak bisa mengesahkan pengembangan Libra di benua biru.
“Libra juga merupakan risiko sistemik sejak saat Anda memiliki dua miliar pengguna. Setiap gangguan dalam fungsi mata uang ini, dalam pengelolaan cadangannya, dapat menciptakan gangguan keuangan yang cukup besar,” ucapnya.
Komentar Le Maire adalah yang terbaru dari serangkaian kritik terkait proyek Libra yang datang dari para pembuat kebijakan dan regulator mulai dari Amerika Serikat sampai Eropa. Di sisi lain, Kelompok Tujuh Negara Maju atau G7 pada Juli memperingatkan tidak akan membiarkan Libra melanjutkan rencananya, sampai semua masalah peraturan telah diatasi.
Baca Juga: Inggris Nyatakan Terbuka Kembangkan Mata Uang Libra
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kebijakan dan Komunikasi untuk Asosiasi Libra, Dante Disparte mengatakan pihaknya menyambut pemeriksaan itu dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang. "Komentar hari ini dari Menteri Ekonomi dan Keuangan Perancis lebih jauh menggarisbawahi pentingnya kerja berkelanjutan kami dengan badan pengatur dan kepemimpinan di seluruh dunia," katanya dalam sebuah pernyataan.
Libra sendiri pernah menyatakan bahwa mereka berencana untuk mengajukan permohonan sebagai sistem pembayaran berlisensi di Swiss, negara yang bukan merupakan anggota Uni Eropa.
Juru Bicara Pemerintah Swiss mengatakan sistem pembayaran yang diusulkan dapat menghadapi aturan ketat yang biasanya berlaku untuk bank, di atas hukum anti pencucian uang yang keras.