Jakarta, Gatra.com - Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera datang ke Papua untuk mengadakan dialog dengan kelompok-kelompok masyarakat yang ada di sana. "Kita ini sudah hidup bersaudara. Jadi jangan ada polarisasi diantara kita. Untuk itu, presiden harus ke Papua. Untuk bicara ke orang Papua di sana," kata salah satu anggota DPRP, John NR Gobay, saat ditemui di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (12/9).
Menurut John, satu-satunya jalan yang dapat menyelesaikan konflik di Papua ialah dengan menggelar dialog tersebut. Tidak hanya dengan kelompok tertentu saja, melainkan dengan seluruh kelompok masyarakat yang ada di sana, baik dari kelompok pro referendum atau kelompok yang menolak referendum. "Presiden kalau datang ke Papua dan berdialog dengan kelompok yang berseberangan, mereka diajak bicara, pasti akan mau," lanjut dia.
Sementara itu, selama ini yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi konflik di Papua ialah dengan mengundang beberapa tokoh Papua datang ke Jakarta untuk berbicara dengannya. Namun, tidak ada hasil signifikan yang dihasilkan dari pembicaraan-pembicaraan sebelumnya, karena tidak adanya kehadiran dari seluruh kelompok.
Tidak hanya itu, keputusan pemerintah untuk mengirimkan sekitar 6.000 pasukan keamanan ke Papua, justru menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat di sana. Karena setelah pasukan tambahan itu datang ke Papua, banyak konflik baru yang bermunculan. Sehingga membuat konflik yng sudah ada bertambah panas.
"Jawaban mengirim pasukan ke Papua sampai dengan 6.000 ini sudah membuat masyarakat tidak nyaman di kampungnya. Jadi, hak kita sudah dicabut. Hak untuk merasa nyaman di negeri kami sudah tidak ada, seperti disebutkan dalam UU No 39 tentang HAM telah hilang," imbuh John.