Jakarta, Gatra.com - Calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Firli Bahuri dicecar sanjungan oleh anggota Komisi III DPR RI dalam uji kelaikan dan kepatutan (fit and proper test) di Ruang Rapat Komisi III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9) malam.
Dalam kesempatannya memaparkan isi makalah, Firli mengatakan bahwa nantinya apabila ia menjabat menjadi pimpinan KPK akan memperkuat supervisi antar lembaga dengan KPK serta mengedepankan pencegahan.
Setelah Firli selasai memaparkan, Anggota Komisi III DPR-RI Fraksii PDIP Arteria Dahlan memulai sanjungan untuk Firli. Ia mengapresiasi makalah pemaparan Firli yang dinilai sangat komprehensif dan sangat baik untuk diterima publik.
"Mencegah korupsi bukan menjadi KPK negara di dalam negara, tapi bagaimana kerangka konseptual. Mudah-mudahan ini bisa dibaca dan dibagikan ke publik," ujar Arteria kepada Firli.
Komentar serupa pun dilontarkan oleh Anggota Komisi III Fraksi PPP, Arsul Sani. Arsul menyanjung Firli dengan menyatakan kualitas makalah visi misi jenderal bintang dua ini sekelas dengan seleksi untuk mengisi kursi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
"Ini kelasnya bukan untuk calon pimpinan KPK. Ini kelasnya untuk calon Kapolri," kata Arsul.
Sanjungan juga datang dari Anggota Komisi III Fraksi PAN, Wa Ode Nur Zainab. Wa Ode menyebut gagasan Firli yang mengutamakan pencegahan dan pembangunan sumber daya manusia KPK sangat baik. Bahkan ia memastikan akan mendukung penuh Firli.
"Satu suara dari saya untuk Pak Firli," kata Wa Ode.
Seluruh anggota Komisi III sangat puas dengan pemaparan Firli. Bahkan saat diberi kesempatan untuk mendalami pemaparan, menurut Anggota Komisi III Fraksi PDIP Masinton Pasaribu pemaparan sudah sangat cukup.
"Cukup. Mungkin bisa kita dalami saat beliau menjabat," kata Masinton.
Hujan tepuk tangan dari para anggota Komisi III pun silih berganti memeriahkan ruang rapat. Saat Firli menyampaikan kata-kata penutup.
"Saya yakin Pimpinan Komisi III silahkan bapak menentukan dan seluruh rekan-rekan Komisi III untuk memilih. Kalau saya tidak memenuhi syarat jangan pilih saya kalau saya memenhuhi syarat jangan tolak kehadiran saya. Saya hadir untuk mengabdi negara. Saatnya bagi saya untuk membayar kepada rakyat," tutup Firli yang disambut meriah oleh seluruh anggota Komisi III.
Firli pun tampak sumringah dan percaya diri usai memberikan kata penutup, seperti ia menerima sinyalemen baik untuk pintu masuk menjadi pimpinan KPK, ia menandatangani berkas dengan semangat. Sesudahnya ia berkeliling dan menyalami seluruh anggota Komisi III.
Seperti yang diketahui. Irjen Firli Bahuri adalah satu-satunya Capim KPK yang berasal dari unsur kepolisian. Firli menjadi sorotan publik karena ia pernah melakukan pelanggaran etik berat saat menjabat Deputi Penyidikan KPK. Ia diduga bertemu TGB Zainul Majdi saat kasus Divestasi PT Newmont sedang dikaji KPK yang melibatkan TGB sebagai saksi.