Medan, Gatra.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menegaskan tiga hal yang akan dibenahi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam mendukung percepatan pengembangan pariwisata di Kawasan Danau Toba (KDT) adalah atraksi, aksesibilitas dan amenitas.
Hal itu diungkapkan dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pariwisata III, di Swissotel, Pantai Indah Kapuk Avenue, Jakarta Utara, Edy mengatakan bahwa tiga hal tersebut sangat penting. Terlebih untuk desnitasi wisata super prioritas.
Baca Juga: Kawasan Sigapiton Toba Samosir Bukan Tanah Pemerintah
Atraksi, aksesibilitas dan amenitas merupakan hal penting. Terkait atraksi, budaya adalah salah satu hal yang juga disorot. Pemprov Sumut akan melakukan penguatan budaya di daerah kawasan Danau Toba. Khususnya di 7 kabupaten yang ada di sekeliling Danau Toba.
Sementara aksesibilitas. Pemprov Sumut akan mengupayakan transportasi dari dan menuju Danau Toba. “Aksesibilitas adalah transportasi mulai pesawat, kapal, hingga kendaraan darat yang bisa mengantar keliling Danau Toba, sehingga orang akan berminat dan menikmati kekayaan alam di seputaran Danau Toba,” katanya.
Baca Juga: Tanah Adat Dirampas, Kaum Ibu Telanjang
Untuk amenitas akan dilakukan upaya penyediaan fasilitas pendukung wisatawan yang akan datang. Misalnya rumah makan, hotel, money changer, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan agar wisatawan mau datang dan berlama-lama di satu kawasan wisata.
“Pemprov Sumut akan mengevaluasi wisatawan mana yang paling banyak datang ke Danau Toba. Meski tetap akan menyasar wisatawan yang berasal dari negara terdekat seperti Singapura, Malaysia, hingga yang terjauh Cina,” jelasnya.
Baca Juga: Proyek KSPN Danau Toba Rampas Tanah Adat Desa Sigapiton
Untuk itu akan dilakukan pemetaan jumlah wisatawan. Selain itu, Pemprov Sumut juga akan melakukan digitalisasi melalui penyediaan aplikasi. “Tak akan datang orang kalau tidak ada fasilitas yang membuat orang itu nyaman,” ujarnya.
Reporter: Baringin Lumban Gaol