Palembang, Gatra.com – Kegiatan kuliah umum yang berlangsung di gedung Akademik Center (IAC) UIN Raden Fatah tiba-tiba khusyuk. Hampir 1.200 mahasiswa UIN Raden Fatah menggelar doa bersama bagi mendiang mantan Presiden RI, BJ Habibie yang telah wafat, Rabu (11/9) malam kemarin.
Pembacaan doa alfatihah dipimpin Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI), Mohammad Nuh sebelum memberikan kuliah umum di gedung tersebut. Pengiriman doa ini juga diikuti Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Muhammad Sirozi dan sejumlah pejabat tinggi UIN lainnya seperti dekan, kajur serta para dosen.
“Doa ini kita kirimkan untuk almarhum sebagai bentuk belasungkawa dan kehilangan kita karena telah ditinggal bapak teknologi bangsa, BJ Habibie,” ungkapnya Muhammad Nuh di hadapan mahasiswa. Dalam acara tersebut, Nuh juga mengajak mahasiswa sebagai generasi milenial guna membiasakan diri dan menjadikan budaya wakaf sebagai gaya hidup baru.
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/443870/gaya-hidup/pemprov-sumsel--bendera-setengah-tiang-untuk-bj-habibie
Menurutnya, wakaf adalah instrumen strategis meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagai kualitas dakwah, dan menjaga kemartabatan umat. “Banyak contohnya, seperti kebun kurma yang diwakafkan Sayyidina Umar dan hasilnya digunakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat miskin yang membutuhkan, wakaf sumur oleh Sayyidina Utsman yang memberjkan manfaat sumber air minum bagi penduduk Madinah. Semuanya sangat bermanfaat dan bermula dari wakaf,” ujarnya.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Muhammad Sirozi mengungkapkan, mahasiswa dituntut tidak hanya memiliki kecerdasan dan keshalehan spiritual saja tetapi juga harus memiliki kecerdasan sosial. “Kita juga sudah membentuk tim kecil untuk mendirikan badan wakaf khusus pelayanan bidang pendidikan, Oktober mendatang akan di launching. Kita yakin dengan wakaf wajah Indonesia akan berubah jadi lebih baik,” paparnya.
Reporter: Karerek