Jakarta, Gatra.com - Politisi Ruhut Sitompul hadir saat acara pemakaman Presiden Republik Indonesia Ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (12/9). Ditemui awak media usai melayat Ruhut, ia mengenang BJ Habibie sebagai sosok yang low profile.

Ruhut kemudian bercerita, kisah Habibie yang pergi ke Amerika Serikat karena dipanggil sebagai ahli kedirgantaraan. Namun saat dijemput tidak tahu dimana Habibie. Saat itu, penampilannya sederhana.

"Dia nih kan ahli sayap pesawat tempur Amerika. Waktu dijemput di Amerika, yang jemput bilang, mana nih orangnya, dia [Habibie] udah duduk aja. Namun, karena mungkin Amerika dia mikir ini orang ada terus, dia ditanya, bapak siapa? Saya Habibie, woh bapak yang kami cari daritadi. Nah dia memang orang yang low profile. Kita kehilangan bapak Prof. Dr. BJ Habibie," ujar Ruhut.

Selain itu, Ruhut juga menyebut, selain hebat dalam hal teknologi, BJ Habibie terkenal sebagai sosok yang mengerti hukum. Kesan itu muncul saat Ruhut ditugaskan menjadi pengacara mantan jaksa agung, Andi M. Ghalib.

"Beliau orang yang sangat mengerti hukum. Beliau mengatakan, jadikan hukum itu panglima. Kalau kamu enggak bisa bantu, enggak apa apa, tetapi tolong dampingi. Kebetulan bisa membantu dan itu enggak pernah pak Habibie lupakan," ujarnya.

Selain itu, Ruhut juga mengagumi prestasi Habibie yang menurutnya tidak didapatkan secara instan. Habibie yang ia kenal, bisa dekat dengan anak muda meski usianya tidak lagi muda, yakni 83 tahun.

"Akhir-akhir ini beliau dekat sama millenial dan dia terima dengan tangan terbuka, mereka tanya ke Pak Habibie dan bapak bisa menjelaskan semua, jadi bapak ajarkan mereka harus kerja, kerja, kerja!" pungkasnya.