Bogota, Gatra.com - Salah satu Komandan Militer Kolombia mengatakan, pihaknya menyiagakan pasukan bersenjata di sepanjang perbatasan dengan Venezuela. Penyiapan pasukan itu menanggapi latihan militer yang dilakukan oleh negara tetangganya tersebut di sekitar perbatasan yang dianggap sebagai ancaman terbuka.
Reuters mewartakan pada Kamis (12/9), Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, memerintahkan serangkaian latihan militer yang dimulai sejak Selasa kemarin (10/9), sebagai tanggapan atas "agresi" yang direncanakan oleh Kolombia terhadap negara OPEC.
"Adapun latihan-latihan yang dilakukan rezim Venezuela kami waspada. Kami telah diancam secara terbuka," kata Jenderal Luis Navarro kepada awak media.
Maduro menuduh Kolombia telah mempersiapkan serangan setelah Presiden Ivan Duque mengatakan, pemimpin sosialis itu melindungi anggota kelompok gerilya ELN dan anggota pembangkang FARC.
Maduro telah berulang kali memeringatkan tentang invasi oleh Kolombia yang dikoordinasi oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Washington yang telah menjatuhkan beberapa sanksi terhadap pemerintahan Maduro mengatakan, pihaknya menginginkan resolusi damai untuk krisis Venezuela hingga Maduro secara sukarela mengundurkan diri.
Sebagian besar negara-negara barat menganggap masa jabatan Presiden periode kedua yang didapatkan Maduro tidak sah, karena disinyalir telah melakukan sejumlah kecurangan dalam proses pemungutan suara. Sebaliknya, AS menyatakan pemimpin oposisi, Juan Guaido merupakan kepala negara yang sah, padahal Maduro menuduhnya telah melakukan upaya kudeta.